Terduga Narkoba Tewas di Jurang
Polsek Bilang ke Pak RW Soal Dul Kosim Tewas Kecelakaan di Bandung, Ternyata Dianiaya Polisi
Ketua RW 011 Koja, Soponyono mengaku sempat mendapat kabar dari polisi bahwa Dul Kosim tewas kecelakaan. Ternyata, Dul Kosim dianiaya polisi.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Warga Koja, Jakarta Utara bernama Dul Kosim alias DK (38) tewas dianiaya oknum polisi anggota Polda Metro Jaya.
Jasad Dul Kosim ditemukan di jurang wilayah Bandunng, Jawa Barat.
Ketua RW 011 Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Soponyono mengungkapkan dirinya pernah mendapatkan informasi Dul Kosim tewas kecelakaan.
Hal itu dikatakan anggota kepolisian saat mendatangi kontrakan Dul Kosim setelah jenazahnya ditemukan di jurang wilayah Bandung pada Senin (24/7/2023).
Kedatangan anggota polisi untuk mengabarkan keluarga bahwa DK ditemukan sudah tak bernyawa di dasar jurang.
"Tahu-tahunya dikasih tahu petugas polsek setempat bahwa Dul Kosim kecelakaan dan posisinya ada di Bandung, gitu aja," kata Soponyono di lokasi, Sabtu (29/7/2023).
"Petugas kepolisian sempat ke saya memberitahukan kecelakaan di Bandung," sambungnya.
Terkuak, belakangan Polda Metro Jaya telah menetapkan tujuh polisi dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya sebagai tersangka dugaan penganiayaan terhadal Dul Kosim atau DK. Ketujuh oknum polisi itu telah ditahan.

Soponyono lalu membongkar keseharian Dul Kosim yang diduga pelaku narkoba.
Menurutnya, DK merupakan pribadi tertutup yang tak pernah bersilaturahmi dengan tetangga.
"Kerjaan sehari-harinya pun kita nggak tahu, jadi memang orangnya itu sangat tertutup sekali. Nggak pernah silaturahmi ke tetangga kanan kiri," kata Soponyono.
Dul Kosim bersama istri dan dua anaknya diketahui menempati kontrakan di wilayah Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
"Saya sebagai pengurus RW di wilayah ini, Dul Kosim ini tidak pernah bergaul sama masyarakat sini," ungkap Soponyono di lokasi, Sabtu (29/7/2023).
"Berangkat kapan dan pulang kapan kita nggak tahu, karena nggak pernah adaptasi di sekitar wilayah sini," sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.