Pria Tewas Dianiaya Sekuriti Ancol

Tampang Garang 4 Sekuriti Ancol Tersangka Penganiayaan Maut Terhadap Hasanuddin, Perannya Sadis

Empat sekuriti Ancol dijejerkan aparat polsek Pademangan. Peranan masing-masing hingga membuat Hasanuddin tewas pun dibeberkan.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Tampang empat sekuriti Ancol tersangka penganiayaan maut terhadap korban Hasanuddin (42). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Polsek Pademangan merilis kasus penganiayaan maut yang dilakukan empat sekuriti terhadap korban Hasanuddin (42).

Dalam konferensi pers di Mapolsek Pademangan, Jakarta Utara Kamis (3/8/2023) siang ini, keempat tersangka pun dihadirkan.

Dengan tangan terborgol, keempat sekuriti tersangka penganiayaan ini juga tampak mengenakan baju tahanan Polsek Pademangan berwarna biru donker.

Mereka tampak memiliki perawakan wajah yang garang dan badan yang tegap.

Para tersangka ini hanya bisa tertunduk malu tatkala dihadirkan di hadapan awak media.

Sepanjang konferensi pers, mereka terdiam menyesali perbuatannya.

Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi menuturkan, keempat tersangka masing-masing berinisial P (35), H (33), K (43), dan S (31).

"Tersangka melakukan kekerasan terhadap korban, ada yang memukul, menendang, kemudian mencampur dengan rotan dan ada juga menggunakan kabel," ucap Binsar di lokasi.

Binsar menuturkan, berdasarkan hasil penyidikan yang telah dilakukan sejak penangkapan para pelaku Sabtu (29/7/2023) lalu, ada penambahan tersangka baru.

Selain empat sekuriti yang sudah ditangkap, seorang lainnya berinisial A masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

"Tersangka A yang buron ini juga ikut melakukan pemukulan dan penendangan terhadap korban," ucap Binsar.

Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana menambahkan, kasus ini bermula ketika pada Sabtu siang keempat tersangka mencurigai gerak gerik Hasanuddin yang berkunjung ke Ancol Taman Impian.

Para sekuriti ini langsung mengamankan Hasanuddin dan membawa mereka ke salah satu pos keamanan.

"Awalnya korban ini dilihat gerak geriknya mencurigakan, dicurigai hendak melakukan tindak pidana. Korban terlihat habis turun dan naik ke dalam bus di lokasi," ucap Gustiyana.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved