Pria Tewas Dianiaya Sekuriti Ancol

Usai Aniaya hingga Tewas, Sekuriti Ancol Hampir Buang Jasad Hasanuddin ke PLTU Tapi Gagal Gegara Ini

Ia tak bisa menerima suaminya disiksa tewas seperti orang berdosa, padahal tak ada bukti dari tuduhan pencurian dilakukan.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Upi Siti Mardiana (37) menunjukkan foto suaminya, Hasanuddin (42), yang tewas dianiaya empat sekuriti Ancol, saat ditemui TribunJakarta.com di kediamannya, wilayah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (2/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Empat sekuriti Ancol yang menganiaya Hasanuddin (42) hingga tewas hampir membuang jenazah korban ke suatu tempat di luar Ancol Taman Impian.

Namun, niat mereka gagal karena mobil yang dipakai untuk membawa jenazah korban sempat mogok di tengah jalan.

Yang saya tahu mereka (para tersangka) mau buang jasad suami saya di PLTU

"Yang saya tahu mereka (para tersangka) mau buang jasad suami saya di PLTU," ucap Upi Siti Mardiana (37), suami Hasanuddin, Rabu (2/8/2023).

Upi mengatakan, suaminya dianiaya oleh keempat tersangka sejak Sabtu (29/7/2023) siang lantaran dicurigai sebagai pencuri.

Meski tak ada barang bukti, Hasanuddin tetap saja dianiaya sampai sore hari.

Penganiayaan pun terbilang sadis, karena selain tangan kosong, para tersangka juga menggunakan kabel, kawat, hingga tetesan api dari pembakaran kursi plastik ke tubuh korban.

Sadisnya proses penganiayaan ini lantas membuat Upi sangat terpukul.

Ia tak bisa menerima suaminya disiksa tewas seperti orang berdosa, padahal tak ada bukti dari tuduhan pencurian dilakukan.

"Kok bisa sampai segitunya suami saya digituin, itupun suami saya belum jelas salah. Apalagi saya tanyakan ke pelaku nggak ada barang bukti, nggak ada korban, kok bisa setega itu," ucap Upi.

Hasanuddin (42), seorang pria yang dituduh curi barang pengunjung dan dianiaya hingga tewas oleh empat sekuriti Ancol Taman Impian. Belakangan istri korban mengungkap, bahwa suaminya itu adalah Ketua DPC Partai Perindo Pademangan.
Hasanuddin (42), seorang pria yang dituduh curi barang pengunjung dan dianiaya hingga tewas oleh empat sekuriti Ancol Taman Impian. Belakangan istri korban mengungkap, bahwa suaminya itu adalah Ketua DPC Partai Perindo Pademangan. (Dok. Pribadi)

Adapun Hasanuddin tewas dengan meninggalkan istri dan tiga anak. Sebelum tewas, Hasanuddin bekerja sebagai buruh harian lepas dan aktif dalam organisasi sebagai Ketua DPC Perindo Pademangan.

Jenazahnya dikubur di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara dengan dilepas tangis kepedihan dari keluarga, kerabat, hingga tetangganya.

Di sisi lain, keempat sekuriti tersangka penganiayaan, P (35), H (33), K (43), dan S (31) sudah ditahan dan dijerat pasal berlapis 170 KUHP dan 351 KUHP.

Keempat tersangka yang diketahui sebagai pekerja outsourcing itu terancam 12 tahun penjara.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved