Miss Universe Indonesia Dilaporkan
Polisi Periksa Finalis Miss Universe Indonesia yang Difoto Tanpa Busana, Pertanyaan Kunci Disiapkan
Trunoyudo menjelaskan, pemeriksaan PKN dilakukan untuk mengetahui kronologi pelecehan seksual di ajang Miss Universe Indonesia 2023.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Penyidik Polda Metro Jaya memeriksa PKN, finalis Miss Universe Indonesia yang diduga menjadi korban pelecehan seksual.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, PKN diperiksa sebagai saksi korban dalam kasus ini.
"Untuk saat ini pelapor korban, saksi korban yang diperiksa atas nama N," kata Trunoyudo kepada wartawan, Rabu (9/8/2023).
Trunoyudo menjelaskan, akan ada pertanyaan kunci yang disampaikan kepada PKN yaitu terkait kronologi pelecehan seksual di ajang Miss Universe Indonesia 2023.
"Tentunya penyidik dari Renakta yang menangani ini akan mendapatkan locus dan tempus, kapan di mana kejadiannya. Maka kita akan lakukan kajian terhadap kronologis kejadian sebenarnya," ujar dia.
Nantinya, polisi juga akan memeriksa tiga orang saksi lain yang berinisial EL, CS, dan C. Namun, belum diketahui hubungan ketiga saksi itu dengan kasus dugaan pelecehan ini.
"Kemudian dalam konteks pelaporan ini itu disampaikan juga akan menghadirkan tiga orang saksi. Tentunya kita juga melihat dari kesaksian yang nanti dilakukan klarifikasi oleh pihak penyidik dalam konteks penyelidikan. Itu ada EL, CS dan C," ungkap Trunoyudo.
Dugaan pelecehan seksual itu terjadi saat proses body checking di sebuah ballroom hotel di Jakarta. Sejumlah finalis diminta berfoto tanpa busana.
Peristiwa itu terjadi pada 1 Agustus 2023 atau dua hari sebelum acara grand final Miss Universe Indonesia.
Kuasa hukum korban, Mellisa Anggraeni, mengatakan sesi tersebut telah melanggar hak privasi para finalis.
"Ternyata ada body checking yang dilakukan secara sembrono ya, melanggar hak-hak pribadi, privat, dilakukan di sebuah ballroom," kata Mellisa saat dikonfirmasi, Selasa (8/8/2023).
Di beberapa sudut ballroom itu, sambung Mellisa, terdapat CCTV yang dapat merekam kejadian saat para finalis difoto tanpa busana.

Rekaman CCTV itu pun dikhawatirkan tersebar luas.
"Di mana ballroom yang kita ketahui ada CCTV dari segala sudut," ujar dia.
Berdasarkan pengakuan beberapa finalis, Mellisa menyebut ballroom dalam kondisi terbuka dan hanya disekat menggunakan peralatan seadanya.
Orang-orang baik pria maupun wanita yang berada di luar ballroom pun dapat melihat para finalis ketika sesi body checking.
"Teman-teman sampaikan ke saya, ketika dilakukan itu tidak hanya mereka sendiri. Kadang ada yang digabung dengan kontestan yang lain, kadang pada waktu mereka dilakukan pemeriksaan, lalu lalang orang di luar masih kelihatan. Orang di dalam juga bisa keluar masuk semaunya," tutur Mellisa.
"Dan hanya disekat seada-adanya, disekat dengan banner, disekat dengan gantungan baju," tambahnya.
Menurut Mellisa, beberapa kontestan sebenarnya sempat bertanya-tanya tujuan dari body checking yang mengharuskan mereka tampil tanpa busana.
Hanya saja, para korban tidak dapat berbuat apa-apa karena takut mempengaruhi nilai mereka di ajang Miss Universe Indonesia.
Selain itu, tim penilai berdalih bahwa para finalis bakal mendapatkan pengalaman yang lebih parah ketika mengikuti ajang internasional.
"Seolah-olah ini adalah hal yang harus dilakukan, karena ada bahasa, 'di internasional kalian akan lebih parah lagi, kalian akan ditelanjangi di depan banyak orang'. Sehingga hal-hal ini ada relasi kuasa di antara panitia yang melaksanakan dengan para kontestan," ungkap Mellisa.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.