Teror Air Keras di Pulogadung

Demi Sembuh Mata Tersiram Air Keras, Pelajar di Pulogadung Sampai Gunakan 6 Jenis Obat Tetes

Luka pada mata yang dialami Muhammad Abidzar (16) membuatnya kini harus menggunakan sejumlah obat mata untuk pemulihan.

Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Bima Putra/TribunJakarta.com
Anisa (56) saat menunjukkan foto keponakanya, Muhammad Abidzar (16) yang menjadi korban penyiraman air keras, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (9/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Luka pada mata yang dialami Muhammad Abidzar (16) akibat menjadi korban penyiraman air keras membuatnya kini harus menggunakan sejumlah obat mata untuk pemulihan.

Ada enam jenis obat jenis tetes mata, dan satu jenis salep yang harus digunakan Abidzar akibat kedua matanya terluka disiram air keras di di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur.

Ibu Abidzar, Rubiati (52) enam jenis obat tetes mata diberikan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) tersebut setiap harinya harus digunakan dalam rentan waktu berbeda.

"Ada yang satu jam sekali, empat jam sekali, delapan jam sekali, 12 jam sekali. Itu hanya mata. Jadi memang terus menerus, berarti kan (lukanya) serius," kata Rubiati, Jumat (11/8/2023).

Bila dibanding dengan jumlah obat untuk pemulihan luka bakar diderita Abidzar pada bagian wajah, leher, dada, dan bahu, total obat digunakan untuk mata jauh lebih banyak.

Pasalnya setelah kini menjalani rawat jalan Abidzar diberikan satu saleb wajah, perban, dan dua jenis obat tablet untuk memulihkan kondisi akibat luka dampak penyiraman air keras.

"Kalau obat dalam (untuk tubuh) hanya dua jenis, sekali minum sudah, sehari ya. Berarti kalau untuk badan ya enggak apa, masih termasuk Alhamdulillah. Cuman memang untuk mata," ujarnya.

Rubiati menuturkan kondisi kedua mata Abidzar kini sudah membaik dibanding awal kejadian, karena sudah dapat sedikit membuka mata meski penglihatannya masih samar.

Pihak keluarga berharap seiring pengobatan berjalan Abidzar dapat sepenuhnya membuka kedua mata dan penglihatannya normal kembali, serta luka bakar diderita dapat pulih.

"Matanya terkena zat kimia, jadi harus dibersihkan.Dari pihak sekolah sudah datang membesuk. Alhamdulillah katanya ada dispensasi enggak masuk sekolah selama perawatan," tuturnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved