Ojol Korban Tabrak Lari di Semanggi

Hendar Cari WN Nigeria Pelaku Tabrak Lari di Semanggi, Sebar Info di Grup Ojol hingga Datangi Samsat

Driver ojol bernama Hendar Apriana Arista (32) tak ingin hanya mengandalkan polisi untuk mencari pelaku yang menabrak dirinya.

Tribunjabar
Ilustrasi pengemudi mobil - Sopir ojol mencari sendiri WNA pengemudi mobil yang menabrak dirinya di Semanggi, Jakarta Selatan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Driver ojol bernama Hendar Apriana Arista (32) tak ingin hanya mengandalkan polisi untuk mencari pelaku yang menabrak dirinya.

Hendar menjadi korban tabrak lari di kawasan Semanggi di Jalan Gatot Subroto, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2023) sekitar pukul 06.30 WIB.

Pengendara mobil yang menabrak Hendar diduga merupakan warga negara asing (WNA) asal Nigeria.

Namun, identitas pelaku belum terungkap lantaran langsung melarikan diri setelah kejadian.

Hendar mengatakan, saat ini polisi masih menelusuri pemilik mobil berdasarkan pelat nomor kendaraan.

"Belum ada (informasi keberadaan pelaku). Cuma polisi bilang, nanti kalau sudah ketahuan data pemiliknya, bakal kita hubungi," kata Hendar saat ditemui di kediamannya di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (10/8/2023).

Sambil menunggu kabar dari polisi, Hendar mengaku sudah meminta keluarganya untuk mencari tahu pemilik mobil.

"Tapi kita dari keluarga juga nyari tahu itu pemiliknya siapa, nggak nungguin polisi," ujar dia.

Menurutnya, pihak keluarga telah menyebar informasi peristiwa tabrak lari ini ke grup ojol di media sosial.

Selain itu, keluarga korban juga telah mendatangi Samsat di Sukabumi, Jawa Barat sesuai pelat nomor mobil yang digunakan pelaku.

"Ya paling tanya-tanya ke rekan, karena rekan kan saya punya grup facebook ojol. Terus kebetulan saya punya saudara di Sukabumi, sama dia dicek ke Samsatnya," ucap Hendar.

Hendar ingin meminta pertanggungjawaban dari pelaku. Terlebih, ia mengaku sebagai tulang punggung keluarga.

"Apalagi saya kan tulang punggung keluarga. Kalau bisa bertanggung jawab, saya juga nggak bakal nuntut banyak," ujar dia.

Ia menyebut sepeda motor yang biasa digunakan sehari-hari untuk bekerja sudah tidak dapat diperbaiki karena kondisinya rusak parah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved