Pegawai BUMN Simpan Puluhan Senjata Api
Istri Murka, Tukang AC Disuruh Besarkan Usaha Warung Makan Malah Modifikasi Senjata Karyawan KAI
Terkuak ada perang tukang servis AC, AR (33) di balik senjata api modifikasi milik tersangka teroris, DE (28) yang ditangkap Densus 88 di Bekasi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak ada perang tukang servis AC berinisial AR (33) di balik senjata api modifikasi milik tersangka teroris, DE (28) yang ditangkap Densus 88 di Bekasi.
DE merupakan karyawan PT KAI yakni petugas langsir di Stasiun Jakarta Kota. Ternyata, DE adalah pengikut ISIS.
Aktivitas AR yang melakukan modifikasi senjata api membuat sang istri berinisia D murka.
D sempat mengingatkan usaha sampingan AR bisa membahayakan dirinya.
Namun, AR tak mendengarkan nasehat istrinya dan berakhir ditangkap polisi.
D bercerita kegiatan suaminya memofidikasi senjata api baru diketahui sebulan lalu.
Sosok AR, kata D, orang yang tertutup masalah pekerjaan dan keuangan.
"(Tahu modif senpi) sekitar sebulanan, nggak sengaja (tahu) pas bongkar (senpi). Saya sempat marah-marah," kata D saat ditanya aparat Polsek Candisari, Semarang, Sabtu (19/8/2023).

D lalu kembali mengingatkan suaminya sebelum ditangkap. Ia mengakui menghindari keributan dengan suami.
Ia sempat mengusulkan agar sang suami membesarkan usaha warung makan dibanding menjadi pemodifikasi senjata.
"Tapi kemarin (sebelum ditangkap), saya benar-benar marah. Saya minta dia gedein usaha (warung) makanan," sambung dia.
D lalu mengetahui suaminya menerima pesanan dari DE via marketplace.
Tetapi D mengaku tak mengetahui secara rinci perjanjian dan bayaran yang didapat suaminya.
"Saya kaget lah, enggak tahu kalau Danan itu terduga teroris," jelas dia.
Pabrik Senjata Api Ilegal
Selain menangkap tukang AC, polisi di Jateng juga mengamankan oknum polisi.
Bripka Syarif Mukhsin kini ditahan polisi terkait pabrik senjata api ilegal di Semarang.
Ia disebut memiliki peran terkait ditemukannya senjata api ilegal tersebut.
Hal itu terungkap setelah Bripka Reynaldi Prakoso dipastikan terlibat kasus peredaran senjata api ilegal yang mengarah ke seorang pelaku terduga teroris DE.
Selain Reynaldi, anggota Renmin Samapta Polresta Cirebon Bripka Syarif Mukhsin, dan Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara Iptu Muhamad Yudi Saputra juga terlibat dalam kasus peredaran senpi ilegal ini.
Ternyata Bripka Syarif Mukhsin berperan sebagai penghubung pabrik senjata api ilegal yang berada di Semarang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Bripka Syarif menjadi penghubung antara Bripka Reynaldi dengan pihak pabrik yang memproduksi senpi ilegal.
"Jadi Reynaldi pernah minta bantu buatin atau upgrade senjata dari air gun ke senjata api melalui Syarif ini. Dihubungkan ke pabrik yang ada di Semarang," ungkap Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (18/8/2023).
Selain itu Kombes Hengki Haryadi mengatakan, Bripka Reynaldi juga tidak terlibat jaringan teror.
Kepada penyidik, Bripka Reynaldi mengaku hanya hobi dengan senjata api.
"Sementara motifnya saya tegaskan lagi, tidak ada hubungannya dengan teror. Pertama tidak masuk dalam jaringan, kemudian juga niatnya melakukan aksi juga teror tidak ada," kata dia.
"Kemudian motif Reynaldi itu, tidak ada hubungannya, jadi hanya hobi senjata saja," ujar Hengki.
Menurutnya, Bripka Reynaldi hanya belum puas dengan senjata dinas yang dimilikinya.
"Padahal seharusnya senjata dinas, mungkin kurang puas dia beli lagi yang lain. Kita nggak tahu juga motivasinya seperti apa," ucap dia.
Dalam kasus peredaran senjata api atau senpi ilegal ini, Polda Metro Jaya menangkap tiga oknum anggota Polri.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tukang Servis AC Nyambi Modifikasi Senjata Api Untuk Terduga Teroris DE, Sempat Dimarah Istri
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.