Banyak Anak-Anak Terkena ISPA Imbas Polusi Udara Buruk,Ketahui Gejala dan Penanganannya Bund!
Kasus ISPA di Jakarta melonjak seiring adanya masalah polusi udara belakangan ini. Simak gejalanya dan cara penanganannya untuk meringankan gejala
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) di Jakarta melonjak seiring dengan adanya masalah polusi udara belakangan ini.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merincikan, kenaikan kasus ISPA sepanjang 2023 terjadi sekitar 24 sampai 31 persen.
Dari kasus tersebut, kata Heru mayoritas ditemukan pada anak-anak khususnya yang berusia 2-3 tahun.
“Kami mengimbau anak-anak kecil kalau bisa keluar rumah menggunakan masker," kata Heru Budi, Rabu (30/8/2023).
ISPA merupakan jenis infeksi yang terjadi pada saluran nafas atas, meliputi hidung, tenggorokan, faring, laring dan bronkus.
Infeksi ini biasanya terjadi karena adanya virus, namun tidak menutup kemungkinan juga bisa disebabkan oleh bakteri.
ISPA banyak terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia.
Walau begitu, ISPA harus mendapatkan penanganan yang tepat supaya tidak berkepanjangan.
ISPA yang tidak ditangani segera, bisa menjadi semakin parah.
Pada beberapa kasus, seseorang yang menderita ISPA dengan kondisi yang parah dapat mengalami komplikasi sehingga memerlukan perawatan medis.
Oleh sebab itu, para orangtua penting untuk mengetahui berbagai gejala yang kemungkinan bisa terjadi pada anak-anak.
Mengutip laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, berikut beberapa gejala umum dari Infeksi Saluran Pernafasan Atas alias ISPA:
- Batuk
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Sakit kepala
- Demam
- Bersin-bersin
- Kelelahan
Berbagai gejala tersebut biasanya dapat timbul setelah 3 hari paparan virus atau bakteri.
Apabila sudah terpapar, umumnya gejala akan bertahan antara 7-10 hari. Namun, pada beberapa kasus gejala ISPA juga bisa bertahan hingga tiga minggu lamanya.
Penanganan ISPA
Apabila anak terdiagnosis mengalami ISPA, orangtua dapat melakukan beberapa cara sebagai langkah penanganan agar kondisi si kecil bisa segera membaik.
Salah satunya bisa dengan melakukan kompres hangat pada daerah wajah.
Hal ini agar pernafasan si kecil menjadi lebih nyaman dan mengurangi kongesti.
Biasanya, dokter akan memberikan obat-obatan atau dekongestan yang dapat membantu mengurangi gejala hidung tersumbat, atau gejala lainnya.
Namun selain itu, mengutip laman Kemenkes berikut beberapa cara aman lainnya yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala ISPA:
- Menghirup uap dan berkumur air garam.
- Perbanyak minum untuk menggantikan kehilangan cairan bila tidak ada kontra indikasi.
- Analgesik atau obat pereda nyeri dapat diberikan untuk membantu mengurangi demam dan nyeri.
Cara pencegahan ISPA
Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA) dapat dicegah dengan menerapkan beberapa pola hidup sehat seperti:
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
- Rutin berolahraga
- Istirahat yang cukup
- Cukup minum air putih
- Jaga kebersihan lingkungan
- Rajin mencuci tangan
- Hindari orang yang sakit
- Gunakan masker bila ada paparan debu atau dekat dengan orang bergejala ISPA
Itulah informasi tentang gejala, serta penanganan ISPA yang banyak terjadi seiring dengan kondisi polusi Jakarta yang memburuk.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.