Miris, Setahun Terakhir Pemprov DKI Biarkan Penghuni Rusunawa Marunda Hidup di Tempat Tak Layak Huni

Miris, setahun terakhir ini Pemprov DKI ternyata biarkan penghuni rumah susun sewa (Rusunawa) Marunda tinggal di tempat tak layak.

Kolase TribunJakarta.com/Ist
Plang nama dan atap salah satu blok Rusun Marunda di RW 012 Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, ambruk timpa hunian warga, Rabu (30/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Miris, setahun terakhir ini Pemprov DKI ternyata biarkan penghuni rumah susun sewa (Rusunawa) Marunda tinggal di tempat tak layak.

Hal ini berdasarkan keterangan Kepala UPRS II DPRKP DKI Jakarta Uye Yayat Dimyati yang menyebut rencana relokasi sejatinya sudah mencuat sejak 2022 lalu.

“Sebetulnya sosialisasi untuk relokasi sudah dilaksanakan pada bulan Maret 2022,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (4/9/2023).

Namun, rencana tersebut urung terlaksana akibat adanya kenaikan kasus Covid-19 di awal 2022 lalu.

Rusunawa Nagrak yang awalnya direncanakan sebagai lokasi relokasi pun digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

“Saat itu relokasi tertunda karena adanya lonjakan kasus Covid-19 dan Rusun Nagrak digunakan untuk isolasi pasien Covid-19,” ujarnya.

Uye mengatakan, DPRKP DKI hendak merelokasi penghuni Rusunawa Marunda, khususnya penghuni blok C lantaran bangunan rusun dianggap sudah tak layak.

Hal ini diungkapkan berdasarkan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyebut, struktur bangunan Rusunawa Marunda sudah tak layak dan membahayakan.

Untuk itu, bangunan Rusunawa Marunda perlu dilakukan revitalisasi.

“Relokasi dilakukan karena bangunan akan direvitalisasi, mengingat sesuai hasil rekomendasi dari BRIN cluster C sudah tidak layak huni, beberapa lokasi bangunan sudah sangat membahayakan,” ujarnya.

Usai kejadian atap ambruk hingga menimpa beberapa unit hunian warga, DPRKP DKI langsung bergerak cepat merelokasi warga ke Rusun Nagrak.

Proses relokasi pun sudah mulai dilakukan secara bertahap dan ditargetkan semua penghuni blok C1 sampai C5 Rusunawa Marunda segera dipindah secepat mungkin.

“Relokasi disegerakan pada bulan September ini. Rencananya, September ini semua warga sudah kami relokasi,” tuturnya.

Detik-detik Atap Rusunawa Marunda Ambruk

Ketua RT setempat, Saharudin menceritakan detik-detik atap Rusunawa Marunda ambruk hingga menimpa hunian warga.

Ia menyebut, peristiwa ini terjadi pada Rabu (30/8/2023) malam, saat para penghuni Rusunawa Marunda tengah beristirahat.

Peristiwa ini bermula dari runtuhnya plang nama blok berbahan beton di blok C5 Rusunawa Marunda.

"Yang runtuh plang nama blok. Jadi kalau bilang atap, ya memang dia berdekatan dengan atap. Jadi itu reruntuhan yang jatuh sehingga di lantai dasar itu ada kanopi ikut ambruk juga," ucap Saharudin saat dihubungi TribunJakarta.com, Senin (4/9/2023).

Beton yang runtuh dari bagian atas itu kemudian mengenai kanopi di beberapa lantai di bawahnya hingga menimpa empat unit hunian warga.

Kejadian ini pun menimbulkan ketakutan warga yang khawatir beton-beton itu bakal berjatuhan lagi dari atas.

"Alhamdulillah untuk korban tidak ada, tapi beberapa hunian yang sejajar dengan runtuhan itu, ada empat unit itu, kena juga pak. Bahkan kemarin sore ada warga hampir ketimpa," ucapnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved