KTT ASEAN Bikin Macet Ibu Kota, Heru Budi: Kan Sudah Diimbau WFH
Warga mengeluhkan penutupan sejumlah ruas jalan di Jakarta terkait KTT ASEAN 2023. Pj Gubernur DKI Heru Budi bilang sudah ada imbauan WFH.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Penutupan sejumlah ruas jalan di Jakarta dalam rangka penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 dikeluhkan masyarakat.
Kemacetan parah di jalur-jalur alternatif pun tak terhindarkan lagi pada Rabu (6/9/2023) kemarin.
Keluhan soal padatnya lalu lintas di sejumlah ruas jalan ini pun disampaikan masyarakat di media sosial.
Terkait hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui, penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 bikin sejumlah ruas jalan di ibu kota macet parah.
“Mohon maaf kalau kemarin selama KTT beberapa warga atau banyak pengendara lalu lintas yang tidak nyaman,” ucapnya di Balai Kota, Kamis (7/9/2023).
Eks Wali Kota Jakarta Utara ini pun menyebut, Pemprov DKI sebelumnya sudah menerbitkan surat edaran perihal imbauan bagi sektor swasta untuk menerapkan work from home (WFH).
Imbauan ini diterbitkan lantaran adanya penutupan sejumlah ruas jalan di ibu kota selama penyelenggaraan KTT ASEAN dari tanggal 5 September sampai 7 September 2023 ini.
“Ya seyogyanya kemarin itu bisa sebagian WFH,” ujarnya.
Heru Budi pun mengajak masyarakat untuk turut menyukseskan acara kenegaraan ini.
Ia pun mengapresiasi masyarakat yang sudah turut menyukseskan penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN ini.
“Sekali lagi itu kan hajatan kita yang mungkin 10 tahun lagi baru akan kembali ke sini, ya harus kita dukung dan saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat,” tuturnya.
Kondisi berbeda diutarakan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo yang justru menyebut kemacetan turun selama KTT ASEAN.
Dari pantauan Dishub DKI di 49 titik Sensor Traffic Counting, tercatat volume lalu lintas pada 5 September 2023 sebesar 6.699.684 kendaraan per hari.
“Angka tersebut turun sebesar 2,85 persen atau sebesar 196.296 kendaraan jika dibandingkan 8 Agustus 2023 dengan volume lalu lintas sebesar 6.895.980 kendaraan per hari,” ucap Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9/2023).
Pada jam sibuk di pagi hari (pukul 06.00 - 10.00 WIB) pada 5 September 2023 lalu, volume lalu lintas sebesar 1.794.322 kendaraan atau turun 3,59 persen atau turun 66.794 kendaraan dibandingkan volume lalu lintas pada 8 Agustus 2023 sebesar 1.775.254 kendaraan.
Sementara itu, kondisi lalu lintas keluar masuk Jakarta yang dipantau dari 15 titik Sensor Traffic Counting sebesar 536.421 kendaraan pada peak pagi (06.00 - 10.00 WIB) atau naik 0,03 persen dibandingkan tanggal 8 Agustus 2023.
Rinciannya, kendaraan roda dua sebanyak 415.950 kendaraan (77,54 persen), roda empat sejumlah 109.845 kendaraan (20,48 persen), dan kendaraan berat sebanyak 10.617 kendaraan (1,98 persen).
Sedangkan, volume rata-rata lalu lintas pada peak sore (16.00 - 20.00 WIB) pada 5 September 2023 sebesar 526.120 kendaraan atau turun 7,72 persen (tutun 43.999 kendaraan) dibandingkan 8 Agustus 2023.
Rinciannya, kendaraan roda dua sebanyak 420.635 kendaraan (78,58 persen), roda empat sebanyak 106.011 kendaraan (19,63 persen), dan kendaraan berat 9.474 kendaraan (1,8 persen).
Adapun sistem penghitungan lalu lintas ini dilakukan dengan menggunakan kamera analitik yang dilakukan setiap hari.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.