Pilpres 2024

Bongkar Kelebihan Cak Imin, Anies Blak-blakan Nilai Peluang Kalah Lebih Besar Jika Bersama AHY

Anies Baswedan, blak-blakan tentang alasannya memilih Cak Imin dibandingkan dengan AHY.

Tribun Jakarta
Kolase foto AHY dengan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, blak-blakan tentang alasannya memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dibandingkan dengan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai wakilnya.

Anies menilai jika bersama AHY maka kemungkinan untuk kalah di Pilpres 2024 lebih besar.

Menurut Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu, Cak Imin memiliki kelebihan yang tidak dipunyai AHY.

Kehadirannya di sisi Anies bisa membuka peluang memenangkan kontestasi politik lima tahunan itu semakin besar.

Hal itu disampaikan Anies di program ROSI Kompas TV, Jumat (8/9/2023).

Anies mengatakan, pendukung Cak Imin memiliki spektrum yang lebih luas.

Sebab, pendukung Demokrat, NasDem dan PKS, formasi KPP semula, sudah terbentuk dalam satu klaster.

"Lebih luas jangkauannya, (Cak Imin dibanding AHY). Maksud saya, saya pendukung PKS, pendukung Demokrat dan pendukung NasDem itu sudah satu klaster."

"Dengan adanya pendukungnya Gus Imin yang berbeda klaster, maka ini lebih baik bagi usaha pemenangan. Itu bisa disampaikan secara objektif," kata Anies di ROSI, dikutip dari Tribunnews.com.

Anies melihat kelebihan Cak Imin dan kekurangan AHY sebagai perhitungannya menggapai potensi kemenangan lebih besar di Pilpres 2024.

Sebab menurutnya, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memiliki misi besar perubahan.

Reaksi Anies Baswedan saat deklarasi bersama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Hotel Majapahit, Surabaya pada Sabtu (2/9/2023).
Reaksi Anies Baswedan saat deklarasi bersama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Hotel Majapahit, Surabaya pada Sabtu (2/9/2023). (Tim Media NasDem)

Untuk bisa menyukseskan misi besar itu diperlukan kekuasaan yang diraih melalui jalan pesta demokrasi.

Namun, Anies enggan mendahului takdir Tuhan.

Ia tetap tidak bisa menjanjikan kepastian kemenangan.

"Kami melihat untuk kepentingan perubahan, kita akan targetkan perubahan, untuk bisa melakukan perubahan harus punya kewenangan. Untuk punya kewenangan harus memenangkan. Untuk bisa memenangkan harus ada basis pemilih yang lebih luas."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved