3 Mitos Rebo Wekasan yang Masih Dipercaya Masyarakat, Benarkah Jadi Hari Tersial Sepanjang Tahun?

Ada beberapa mitos dalam tradisi Rebo Wekasan yang hingga kini masih dipercaya sejumlah masyarakat, benarkah jadi hari paling sial sepanjang tahun?

Editor: Muji Lestari
Freepik
Ilustrasi. Ketahui sederet mitos Rebo Wekasan, benarkah jadi hari paling sial sepanjang tahun? 

Oleh karena itu, masyarakat memilih untuk berdiam diri di rumah dan melakukan amalan-amalan yang dianjurkan pada saat Rebo Wekasan seperti shalat tolak bala dan sebagainya.

3. Tradisi Zaman Jahiliyah

Rebo Wekasan merupakan tradisi yang diyakini telah ada sejak zaman Jahiliyah dimana pada saat itu Rebo Wekasan disebut sebagai Arba Mustakmir.

Tradisi Arba Mustakmir adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar yang dipercaya sebagai hari di mana diturunkannya balak, penyakit, dan malapetaka.

Namun, semenjak kedatangan Nabi Muhammad SAW mitos dan tahayul tentang balak, penyakit, dan malapetaka mulai memudar seiring dengan masuknya agama Islam.

Hanya Mitos

Bulan Safar yang kerap dianggap sebagai bulan pembawa sial ternyata cuma mitos.

Merujuk pada bahasa, Safar berarti 'kosong'. Istilah ini diambil dari kebiasaan mengosongkan tempat karena dahulu kala banyak masyarakat Arab yang bepergian di bulan Safar.

Masyarakat Arab dulu juga menganggap Safar sebagai penyakit yang muncul di perut.

Penyakit digambarkan sebagai sesuatu yang mematikan. Karena hal ini-lah Safar dianggap sebagai bulan pembawa sial.

Namun demikian, sesungguhnya anggapan Safar sebagai bulan pembawa sial hanyalah mitos belaka.

Hal tersebut bahkan telah dibantah oleh Rasulullah SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut.

"Tidak ada wabah [yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah], tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu, dan tidak ada kesialan pada bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa." (HR Imam Al-Bukhari dan Muslim)

Alih-alih menganggapnya sebagai hari pembawa sial, umat Islam justru diajak menganggap Rabu terakhir di bulan Safar ini sebagai hari pembawa berkah.

Sebuah hadis bahkan menyebutkan bahwa Rabu adalah hari dimana Allah SWT menciptakan cahaya alam semesta.

"Allah Yang Maha Agung menciptakan tanah di hari Sabtu.. dan menciptakan cahaya di hari Rabu.." (HR Muslim)

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved