Viral di Media Sosial

Dihina Tak Pantas Bersama Lelaki Gegara Karyawan Toko, Dewi Balas dengan SBMPTN dan Raih Cumlaude

Sebagai percobaan terakhir, akhirnya Dewi mengikuti tes SBMPTN kembali pada tahun 2019. Dan saat itu ia jauh lebih terbuka, ia meminta doa restu dari

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Unggahan kisah Dewi Fitri Titasari, seorang karyawati minimarket yang berhasil membuktikan jadi satu mahasiswa lulusan terbaik Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, viral di media sosial.  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kisah seorang wanita pegawai minimarket dinilai tak pantas jalin hubungan dengan seorang pria karena pekerjannya, namun mampu jadi mahasiswi lulusan terbaik Uniersitas Diponegoro (Undip), viral di media sosial.

Dewi Fitri Titasari namanya membagikan kisahnya itu di akun Tiktoknya, @deftatita.

Ia menceritakan, awalnya ia sempat ingin masuk ke perguruan tinggi dengan biaya mandiri.

Namun, ia harus mengalah dengan beberapa alasan. Padahal, saat itu ia mengaku sempat dihina oleh seseorang dan dianggap tak pantas bersama anak lelakinya lantaran hanya seorang karyawan toko retail.

"2017 setelah gagal SBMPTN ( Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri,-red), awalnya orang tua mau biayain jalur mandiri, tapi di tahun yang sama orangtua ditawarin sebidang tanah. Akhirnya aku mengalah, dan nyoba di tahun depannya saja," ungkapnya dikutip Selasa (12/9/2023).

Sembari menunggu tahun depan akhirnya ia memutuskan untuk bekerja. Beruntungnya ia segera mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan di sebuah toko retail.

Tepat pada tahun 2018, diam-diam dirinya coba kembali mengikuti tes SBMPTN. Sayangnya hasilnya tak berbeda. Ia dinyatakan gagal kembali.

Air matanya tumpah begitu saja. Sebab di hari pengumuman SBMPTN ia sengaja mengambil libur. 

"Akhirnya bilang orang tua kalau aku gagal masuk PTN, dan orang tua beneran kaget karena enggak tau kalau aku ikut tes masuk PTN tahun itu. Pengen masuk jalur Mandiri tapi lagi-lagi kepentok biaya. Bukannya gak ada, tapi uang tabungan selama kerja belum cukup untuk sekolah sampai 8 semester," lanjutnya.

Sebagai percobaan terakhir, akhirnya Dewi mengikuti tes SBMPTN kembali pada tahun 2019.

Dan saat itu ia jauh lebih terbuka, ia meminta doa restu dari orangtuanya untuk tiap tahapan yang harus dilaluinya.

Siapa sangka jalannya justru terbuka. Ia berhasil diterima di Undip dengan jurusan Sastra Indonesia.

Bahkan, ia bisa membungkam mulut orang yang sudah menghina dengan prestasi cumlaude yang di raihnya.

Baca artikel menaik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved