Ibu Muda Dibunuh Suami di Cikarang

Mega Suryani Diam-diam Kumpulkan Bukti KDRT Sebelum Dibunuh Suami, tapi Laporannya Disetop Polisi

Terakhir Nando melakukan penganiayaan pada 7 Agustus 2023. Saat itu, M pun akhirnya melaporkan suaminya ke polisi, tapi laporan disetop.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com
Sebelum dibunuh, ibu muda di Cikarang berinisial M (24) sudah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya, Nando (25). Bahkan M diam-diam mengumpulkan bukti penganiayaan yang dilakukan Nando selama tiga tahun terakhir. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebelum dibunuh, ibu muda di Cikarang bernama Mega Suryani alias M sudah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya, Nando (25).

Bahkan M diam-diam mengumpulkan bukti penganiayaan yang dilakukan Nando selama tiga tahun terakhir.

Terakhir Nando melakukan penganiayaan pada 7 Agustus 2023. Saat itu, M pun akhirnya melaporkan suaminya ke polisi.

Namun sayangnya, laporan itu disetop polisi.

Nyawa M akhirnya hilang di tangan suaminya pada Kamis (7/9/2023) di rumah kontrakannya di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

M dibunuh Nando menggunakan pisau di dapur rumahnya.

Kakak kandung M, Deden, mengatakan adiknya sudah sempat visum saat melaporkan Nando ke polisi.

Namun karena Nando mengelak perbuatan yang dituduhkan M, laporan itu akhirnya dihentikan polisi.

"Dari pihak pelaku menyangkan dan (polisi) memutuskan untuk disetop," kata Deden.

Pernikahan adiknya dan Nando sudah berjalan selama tiga tahun lebih dan dikaruniai dua orang anak.

Selama hidup bersama Nando, M kerap mendapatkan penganiayaan tak cuma sekali dua kali.

Deden Suryana kakak kandung korban Mega Suryani Dewi (24), ibu muda yang tewas dibunuh suaminya Nando di Cikarang Barat. Sebelum dibunuh, M merupakan korban KDRT Nando.
Deden Suryana kakak kandung korban Mega Suryani Dewi (24), ibu muda yang tewas dibunuh suaminya Nando di Cikarang Barat. Sebelum dibunuh, M merupakan korban KDRT Nando. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

M akhirnya secara diam-diam mengumpulkan bukti penganiayaan yang dilakukan suaminya tersebut.

Namun Deden menyesalkan polisi tak menangkap Nando saat adiknya melayangkan laporan KDRT.

Padahal sudah ada bukti bahkan visum untuk membuktikan tindakan pelaku.

"Iya (ada) banyak (bukti), saya juga ada bukti buktinya (KDRT)," ujar Deden.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved