Bentrok Ormas di Bekasi
Suasana Mencekam, Cerita Warga Terjebak di Restoran Saat Bentrok Ormas Pecah di Bekasi
Susana mencekam terasa saat bentrokan antar ormas pecah di Jalan Raya Setu Bantargebang perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi, Rabu (20/9/2023).
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Memang sudah tercium juga baunya, perihnya, sudah tercium, sesaknya juga merasakan sesak napas juga di situ, akhirnya sampai dievakuasi ke belakang," ujar dia.
Euis dan pengunjung lain berusaha menenangkan anak-anak, mata mereka merah dan beberapa diantaranya menangis tak kuasa menahan perih.
"Mereka panik mungkin ya, tadinya lagi makan tiba-tiba ‘ayo-ayo masuk-masuk’ kaya benar benar digiring," jelas dia.
Hampir kurang lebih satu jam Eusi dan pengunjung lain tertahan, mereka baru bisa diperbolehkan keluar sekira pukul 21.00 WIB.
"Pas kejadian itu kan pegawai McD supaya aman dirantai parkiran, dia berjaga di depan sambil jendela dan pintunya ditutup," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, bentrokan ormas awalnya terjadi di dekat kantor Polsek Setu, Kabupaten Bekasi sekira pukul 17.30 WIB.
Bentrok dipicu masalah penarikan leasing kendaraan roda empat, pihak pemenang unit kemudian mengajak massa dari ormas.
Hal yang sama juga dilakukan pihak leasing dengan mengajak massa ormas, kesalahpahaman terjadi hingga menyulut bentrokan.
Bentrokan di dekat kantor Polsek Setu berakhir sekira pukul 18.00 WIB, massa sempat dipukul mundur dan diminta membubarkan diri.
Tetapi sekira pukul 19.00 WIB, bentrokan bergeser ke wilayah Kota Bekasi tepatnya di depan Gerbang Bekasi Timur Regency (BTR) hingga ke sekitar Dukuh Zamrud.
Akses Jalan Raya Setu Bantargebang sempat ditutup, polisi selanjutnya menangkap 39 orang pelaku bentrokan.
Akibat kejadian tersebut, satu orang diduga anggota ormas tewas berinisial A berusia 30.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.