Bersama Indro Warkop, Setengah Hari Tergelak Kenangan Kocak di Pusara Para Legenda

Sederet kenangan kocak ikut terseret saat saya bersama' Indro Warkop atau biasa saya panggil 'Bapakke' berziarah ke makam sahabat-sahabatnya.

Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakarta.com
Personil Warkop DKI yang Masih tersisa, Indro Warkop, menyambangi makam sahabat-sahabatnya dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Warkop DKI ke-50 Tahun di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama Jakarta Selatan pada Sabtu (23/9/2023). 

Dengan motor itu, Rudy kerap membonceng Indro bila pergi ke suatu perkumpulan.

Namun, hal yang diingat Indro ialah Rudy mengendarai Vespa sangat lamban.

"Kalau kendarai Vespa pasti pelan banget, yang biasa dibonceng aku, Kita suka datang telat kalau kita mau ke suatu acara kumpul," katanya.

Rudy Badil, yang kesehariannya dikenal pemarah, memilih meninggalkan panggung hiburan dan menekuni dunia kewartawanan hingga menjadi wartawan senior di Harian Kompas.

"Karena dia, aku akhirnya bikin buku "Main-main Jadi Bukan Main." Karena beliau ini adalah penulis yang handal dan hebat banget," kenangnya.

Kami kemudian menuju makam Wahjoe Sardono atau akrab dipanggil Dono Warkop.

Dono dikenal dengan sosok yang kreatif. Meski tampangnya rada ndeso, tapi bisa dibilang Dono memiliki otak yang brilian.

Ia pernah menjadi asisten dosen Begawan Sosiolog UI, Prof Dr Selo Soemardjan.

Pada awal bergabung di Warkop, Dono awalnya bukan sosok yang mendominasi seperti personil lainnya.

"Dia textbook, harus terkonsep banget. Mungkin karena statusnya seorang dosen. Tapi alhamdulilah kita punya dia. Dan, seperti dengan Mas Kasino, dia punya andil yang kuat sekali di Warkop DKI. Banyak hal yang terpikirkan oleh Mas Dono sebagai anggota Warkop DKI ," ujarnya.

Dono bermuka paling antik dari anggota Warkop DKI lainnya. Bahkan saking mimic wajahnya iconic, orang pun sudah tertawa melihatnya.

Keantikan wajah Dono dan tingkah laku kocaknya seakan menjadi 'anugerah' yang membuatnya dikenang oleh masyarakat.

"Bahkan dulu (orang-orang) manggil Indro juga Dono, manggil Kasino juga Dono," ceritanya.

Indro bercerita Dono suka sekali membuka kaca jendela mobilnya kala di lampu merah.

Ia lalu menyapa sejumlah bocah yang kerap menjajakan koran di sana. Namun, Dono malah mendapatkan 'kejutan' dari mereka.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved