Diduga Ada yang Ditutupi, Heru Budi Diminta Turun Tangan Atasi Kasus Siswi SD Lompat dari Lantai 4

Dinas Pendidikan (Disdik) DKI diduga menutupi adanya kasus perundungan atau bullying di balik tewasnya siswi SDN 06 Petukangan Utara tersebut.

Dionisius Arya Bima Suci/TribunJakarta.com
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji minta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono turun langsung mengatasi kasus tewasnya siswi SD yang diduga loncat dari lantai 4 gedung sekolahnya.

Pasalnya, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI diduga menutupi adanya kasus perundungan atau bullying di balik tewasnya siswi SDN 06 Petukangan Utara tersebut.

“Ini diduga memang Disdik DKI sengaja menutupi ya. Sekolah juga tidak terbuka dan selalu menutup-nutupi,” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (27/9/2023).

Hal ini dikatakan Ubaid bukan tanpa alasan. Sebab, Disdik DKI selalu menyangkal adanya kasus bullying di balik insiden berdarah yang terjadi Selasa (26/9/2023) kemarin.

Pernyataan Disdik ini pun berbeda dengan pengakuan keluarga korban yang menyebut korban kerap dibullying oleh teman-temannya.

Bahkan, pihak kepolisian belakangan juga mengungkap korban bukan terjatuh, melainkan lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya itu.

Sikap Disdik yang terkesan menutup-nutupi adanya kasus bullying yang menimpa korban sangat disayangkan oleh Ubaid.

“Sekolah ini mengajarkan pendidikan karakter. Kalau pimpinannya mencontohkan berbohong, saya pikir ini persoalan yang sangat serius terhadap pembentukan karakter anak-anak,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia minta Pj Gubernur Heru Budi ikut turun tangan sehingga kasus ini bisa terang benderang.

“Harus ada semacam tim investigasi yang tidak hanya menangkap pelaku, tidak hanya memberikan sanksi kepada yang terlibat, tapi ini ada tata kelola yang harus ditata serius,” tuturnya.

“Yang harus dibereskan soal dinas yang menutupi, lalu bagaimana ini menjadi persoalan yang mampu meningkatkan awareness kepada seluruh masyarakat soal ini,” sambungnya.

Bila pihak sekolah maupun Disdik terbukti menutup-nutupi adanya kasus bullying, Ubaid pun minta Pj Gubernur DKI Heru Budi segera memberikan sanksi tegas.

Sanksi teguran pun dirasa Ubaid tak cukup dan dinilai tidak memberikan efek jera.

“Saya kira tidak cukup hanya ditegur, tapi juga harus ada sanksi lebih keras. Karena ini soal nyawa dan peserta didik,” tuturnya.

“Saya pikir harus tegas, misal dicopot, karena ini bahaya. Ini persoalan yang sangat serius terhadap pembentukan karakter anak-anak,” sambungnya.

Jeritan Siswa SD Sebelum Loncat dari Lantai 4

Terkuak detik-detik sebelum R (13), siswi SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan loncat dari lantai 4 gedung sekolahnya, pada Selasa (26/9/2022) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Hal tersebut diungkapkan oleh paman R, Jafar Musahid saat ditemui awak media di rumah duka.

R mulainya menjelaskan mendapatkan informasi bahwa korban dibully teman-temannya sebelum ditemukan tergeletak di lapangan sekolah.

"Informasi yang saya dapat, katanya dia di-bully di sekolahan sama beberapa temannya," kata Jafar Mursahid.

Lalu Jafar mengungkapkan R berusaha mempertahankan harga dirinya saat perundungan terjadi.

"Dia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi kalau dipegang-pegang badannya, dia marah," ungkap Jafar.

Jafar menambahkan, R kemudian dinasihati oleh guru, namun korban mendadak menjerit-jerit setelah keluar dari kamar sekolahnya.

"Setelah itu, dia dinasihati gurunya, lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar," lanjut dia.

Tak lama setelah itu, korban disebut mengambil kursi untuk meloncat dari lantai 4 sekolah.

Jafar menjelaskan teman-teman R sempat berusaha mencegah korban.

Namun R tetap nekat untuk melompat dari pinggir lantai 4 sekolah.

"Ada temannya yang sudah mencegah, tapi bangku itu diambil lagi dan ditaruh di pinggir tembok. Dia naik lalu loncat," tutur Jafar.

R lalu dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan. 

Namun, nyawa korban tetap tak tertolong.

Rekaman CCTV Perkuat Dugaan Bully

R dipastikan tewas bukan karena terjatuh.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, korban loncat dari lantai 4 gedung sekolah.

"Korban ini loncat dari ketinggian, di mana ketinggian ini lantai 4 dari sekolah dasar ini," kata Bintoro saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2023).

Saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan barang bukti berupa kursi dan rekaman kamera CCTV yang merekam kejadian tersebut.

"Kami mendapatkan barang bukti berupa tempat duduk yang digunakan yang bersangkutan (untuk) memanjat dan melompat," tutur Bintoro.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved