Kepsek Jawab Isu Bullying di Kasus Siswi SD Tewas Lompat dari Lantai 4 Sekolah di Pesanggrahan
Keterangan sang kepala sekolah ini berbeda disampaikan paman korban, Jafar Mursahid. Ia mengatakan bahwa korban mengurung diri di toilet sekolah
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Kepala SDN Petukangan Utara 06, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Nizar, menjawab soal isu bullying terhadap siswi berinisial SR (15).
SR tewas setelah diduga melompat dari lantai empat gedung sekolah pada Selasa (26/9/2023) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Nizar mengatakan, pihaknya sudah memberikan keterangan kepada polisi dan menyampaikan bahwa SR bukan korban bullying.
"Oh nggak ada, nggak ada. Kami sudah memberikan keterangan jelas, Kapolsek sudah memberikan statement bahwa tidak ada bullying," kata Nizar di rumah duka di Jalan Palem Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa malam.
Nizar menyebut peristiwa ini sebagai musibah. Ia juga membantah ada kelalaian dari pihak sekolah.
"Oh tidak, tidak (ada kelalaian). Kami sudah menjelaskan semua pada pihak kepolisian, namanya musibah kita tidak tahu," ucap dia.
Keterangan sang kepala sekolah ini berbeda disampaikan paman korban, Jafar Mursahid. Ia mengatakan bahwa korban mengurung diri di toilet sekolah karena marah setelah dibully.
Ia menyebut korban juga sempat berteriak menjerit di dalam toilet sekolah.
"Katanya sih setelah dia marah, masuk ke kamar mandi. Habis dinasihati sama gurunya, dia masuk kamar mandi, dia jejeritan," kata Jafar.
Tak lama setelah SR keluar dari toilet, lanjut Jafar, korban mengambil bangku dan meletakkannya di pinggir tembok gedung sekolah.
"Habis dia jejeritan, dia ambil bangku, tapi sama temannya dicegat. Tapi dia ambil lagi terus langsung ke pinggir tembok, langsung lompat," ungkap Jafar.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, pihaknya telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa empat orang saksi.
"Jadi, dari kami telah melakukan pemeriksaan sebanyak empat orang. Dua dari murid dan dua dari gurunya," kata Bintoro kepada wartawan, Rabu (27/9/2023).
Bintoro menjelaskan, keterangan para saksi akan menjadi salah satu petunjuk bagi penyidik untuk menyimpulkan motif korban melompat dari lantai empat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.