Pilpres 2024
Misteri Duet Prabowo - Ganjar hingga Jokowi Pindah Partai pada 2024
Saat Jokowi terkesan mendukung Prabowo sebagai suksesornya kendati jagoan partainya adalah Ganjar, politik dihebohkan kembali dengan keputusan
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Namun, Ujang menduga Jokowi bukan akan pindah ke PSI tetapi ke partai yang lebih besar dan diberi jabatan yang cukup bergengsi.
"Nah saya melihatnya Jokowi bisa saja saja berlabuh ke partai yang lebih besar agar aman karena PSI ini masih partai kecil walaupun dibesar-besarkan dengan intervensi kekuasaan," papar Ujang.
Soal partai mana yang kemungkinan akan jadi kendaraan baru Jokowi usai lengser dari jabatan presiden, Ujang menyebut itu tergantung kesepakatan dengan para ketua umum parpol.
Sebab, Jokowi sudah pernah dirumorkan untuk bergabung ke beberapa parpol dan akan diberikan jabatan ketua umum mulai dari Golkar, Gerindra hingga NasDem.
"Menurut saya Jokowi akan cari pelabuhan partai baru yang besar tergantung deal-deal dengan ketua umum yang akan dimasuki nantinya," kata Ujang.
Pengamat politik dari Universitas Nasional, Selamat Ginting juga tak kaget dengan spekulasi Jokowi akan meninggalkan PDIP.
Sebab, ia menyebut bahwa sejatinya Jokowi bukanlah kader asli PDIP.
Kata dia, Jokowi baru bergabung ke PDIP saat hendak maju di Pilkada Solo lebih dari satu dekade silam.
Ginting menyebut saat itu Jokowi menggunakan PDIP karena membutuhkan kendaraan politik untuk maju pilkada.
Disampaikan Ginting, lantaran Jawa Tengah merupakan basisnya PDIP, maka Jokowi memutuskan bergabung ke partai berlogo kepala banteng itu.
"Makanya saya ga kaget kalau dia begitu karena bukan kader asli, dia pengusaha yang menggunakan parpol," kata Ginting.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.