Cerita Kriminal

Kena Hipnotis, Nenek di Bekasi Linglung Usai Emas dan Uang Ratusan Juta Dikuras Pelaku

Nenek di Bekasi jadi korban penipuan diduga bermodus hipnotis. Uang ratusan juta rupiah dan perhiasan emas habis dikuras kawanan pelaku.

National Geographic Indonesia
Ilustrasi Hipnotis. Nenek di Bekasi jadi korban penipuan diduga bermodus hipnotis. Uang ratusan juta rupiah dan perhiasan emas habis dikuras kawanan pelaku. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK MELATI - Nenek di Bekasi jadi korban penipuan diduga bermodus hipnotis.

Uang ratusan juta rupiah dan perhiasan emas habis dikuras kawanan pelaku.

Korban bernama Suwarsiti (64), warga Jalan Kecapi Melati, RT 01 RW 01, Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.

Cintia Dewi (26) anak korban mengatakan, peristiwa terjadi pada Selasa (17/10/2023) sekira pukul 13.00 WIB.

Saat itu, ibunya baru pulang dari kampus tempat adiknya kuliah menggunakan angkutan umum.

"Ibu saya sempat WA (whatsapp) ke kakak saya minta anter tetapi enggak dibales, akhirnya dia jalan sendiri naik angkot, nah dari situ pas dia mau balik dari kampus ke rumah," kata Cintia.

Ibu lanjut Cintia, dihampiri seorang wanita lalu diajak berbincang ketika hendak masuk ke dalam perumahan.

Wanita tersebut awalnya bertanya soal masjid, dia mengaku ingin menyumbang ke masjid di sekitar lokasi.

"Pelaku sudah nempel ibu saya seakan-akan udah akrab, padahal mereka baru ketemu hari itu juga," jelas Cintia.

Diduga telah terpengaruh sugesti sampai merasa akrab, pelaku lalu menanyakan tabungan yang dimiliki korban.

Sambil dipersilahkan masuk ke dalam rumah, pelaku meminta korban menyerahkan uang tunai, perhiasan dan emas.

"Ibu saya ditanya ada tabungan, ibu bilang ada, tanpa sadar mengeluarkan semua uang yang disimpan di rumah, perhiasan, emas," jelas dia.

Tidak berhenti sampai di situ, pelaku lalu mengajak korban ke Bank BNI cabang Jatiwarna samping Naga Swalayan, Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Di sana, korban diminta mencairkan uang dari tabungannya senilai Rp100 juta dan melakukan transaksi belanja sebanyak Rp45 juta di pasar swalayan tersebut.

Pelaku lanjut Cintia, berjumlah empat orang dengan eksekutornya berjenis kelamin perempuan sedangkan tiga lainnya laki-laki.

"Ketika dari rumah menuju bank, ibu saya di angkut mobil ada tiga orang laki laki dan satu orang yang nempel itu perempuan," ucap Cintia.

Belum habis uang tabungan dikuras, nenek berusia 64 tahun itu kembali diajak berkeliling menggunakan mobil.

Di perjalanan, pelaku kembali meminta korban melakukan penarikan uang tunai di ATM bersama dengan nilai bervariatif mulai dari Rp15 juta sampai satu juta.

Setelah puas menguras tabungan, korban diturunkan di dekat Pasar Pondok Gede Kota Bekasi hingga pihak keluarga menemukan sang ibu dalam kondisi linglung.

"Total kehilangan itu sekitar Rp350 juta, termasuk perhiasan emas 40 gram," ungkapnya.

Meski sudah berumur, kondisi sang ibu dalam keadaan sehat. Dia pada saat kejadian sedang sendiri di rumah.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Pondok Gede, nomor LP/B/002/06/2023/SPKT POLSEK PONDOK GEDEPOLRES METRO BEKASI KOTA POLDA METRO JAYA tanggal 17 Oktober 2023 pukul 19.59 WIB.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved