Cerita Kriminal
Kenalan di Angkot Berujung Petaka, Tabungan Haji Nenek di Bekasi Ludes Dikuras Maling
Pelaku berjumlah empat orang, satu di antaranya merupakan perempuan yang berperan sebagai eksekutor menempel korban.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Acos Abdul Qodir
"Ibu saya ditanya ada tabungan, ibu bilang ada, tanpa sadar mengeluarkan semua uang yang disimpan di rumah, perhiasan, emas," ucap Cintia.
Tidak cukup sampai di situ, pelaku kemudian menanyakan soal tabungan di bank yang dimiliki korban.
Lagi-lagi, korban secara terbuka mengaku memiliki tabungan di bank yang nilai ratusan juta.
Pelaku lalu meminta korban ikut untuk ke Bank BNI cabang Jatiwarna samping Naga Swalayan, Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi.
Di sana, korban diminta mencairkan uang dari tabungannya senilai Rp100 juta dan melakukan transaksi belanja sebanyak Rp45 juta di pasar swalayan tersebut.
Belum habis uang tabungan dikuras, nenek berusia 64 tahun itu kembali diajak berkeliling menggunakan mobil.
Di perjalanan, pelaku kembali meminta korban melakukan penarikan uang tunai di ATM Bersama dengan nilai bervariatif mulai dari Rp15 juta sampai satu juta.
"Itu tabungan ibu saya sama almarhum bapak saya juga, rencananya mau buat umroh sampai haji," kata Cintia.
Korban Dihipnotis hingga Linglung
Modus hipnotis diduga menjadi sarana pelaku melancarkan aksinya, Cintia mengatakan, kondisi ibunya selama ini merupakan lansia yang sehat.
"Ibu saya masih sehat cuman namanya udah tua suka lupa gitu doang, nah pas kejadiannya ada yang dia ingat ada yang lupa juga," kata Cintia.
Cintia juga cukup heran, ibunya yang tidak biasa ke bank untuk mencairkan uang bisa mengetahui secara rinci persyaratan yang harus disiapkan.
"Biasanya dia gak apal pin atm, ktp dan atm disimpan dimana selalu lupa dan entah kenapa kejadian ini ibu saya inget semua," jelas dia.
Pengaruh hipnotis diduga telah mempengaruhi begitu dalam, sampai-sampai korban benar-benar mengikuti sugesti dari pelaku.
Setelah puas menguras tabungan, komplotan pelaku ini menurunkan korban di pinggir jalan dekat bandara Pasar Pondok Gede, Kota Bekasi.
Korban saat itu ditemukan oleh warga dengan kondisi linglung, beruntung saat itu keluarga dapat dihubungi untuk menjemputnya.
"Setelah dari bank terus berkeliling karena rata-rata penarikan uang di ATM Bersama itu daerah Jakarta Pusat, ibu saya ditinggal di bunderan Pondok Gede dengan keadaan linglung," ucap Cintia.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.