Pilpres 2024

Survei Tunjukkan Jokowi Gendong Elektabilitas PDIP, Disebut Jadi Alasan Megawati Lunak ke Gibran

Hasil survei bisa menggambarkan kemungkinan alasan Megawati belum tegas ke Jokowi maupun Gibran karena elektabilitas PDIP digendong Jokowi.

Tribunnews/Kompasiana
Manuver keluarga Presiden Jokowi dengan menjadikan putra sulung, Gibram Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto belum mendapat sanksi pencoporan kader dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selaku pimpinan partai mereka.  

Budiman dipecat Megawati pada Kamis (24/8/2023) karena mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Survei Indikator

Di sisi lain, survei terbaru Indikator Politik Indonesia memberi gambaran bagaimana hubungan PDIP yang diketuai Megawati, dengan Jokowi secara elektoral.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 16-20 Oktober 2023 setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan kepala daerah berusia di bawah 40 tahun menjadi capres atau cawapres itu, PDIP memiliki elektabilitas tertinggi dari partai lainnya, 25,2 persen.

Di bawahnya ada Gerindra dengan 14,5 persen, lalu Golkar 9,4 persen dan PKB 7,6 persen,serta NasDem di posisi  kelima dengan 6,8 persen.

PDIP unggul jauh. Namun setelah dirinci, alasan masyarakat memilih PDIP, ternyata karena sosok Jokowi.

Sebanyak 28,4 persen memang mengaku karena terbiasa memilih PDIP.

Ageman Songkok Singkepan Ageng baju adat yang dikenakan Jokowi saat upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, pada Kamis (17/8/2023)
Ageman Songkok Singkepan Ageng baju adat yang dikenakan Jokowi saat upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, pada Kamis (17/8/2023) (Sekretariat Negara via Kompas)

Namun faktor kedua terbesar karena suka dengan Jokowi, 23,9 persen.

Sedangkan pemilih PDIP karena suka dengan Megawati hanya 2,2 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengaitkan hasil temuan surveinya dengan hubungan Jokowi dan Megawati seperti dipaparkan di atas.

Menurutnya, hasil survei bisa menggambarkan kemungkinan alasan Megawati belum tegas ke Jokowi maupun Gibran karena elektabilitas PDIP digendong Jokowi.

"Ini menarik karena hubungan keduanya dianggap sedang tidak baik-baik saja."

"Apakah misalnya treatment PDI Perjuangan yang terlalu lunak kepada Gibran yang maju melalui koalisi lain, karena PDI Perjuangan sadar, bahwa peran Pak Jokowi dalam menggendong PDI Perjuangan itu penting. Terutama tentang Pemilu 2024," kata Burhanuddin saat merilis surveinya, Kamis (27/10/2023).

"Kalau misalnya dikeluarkan dari PDI Perjuangan, khawatir suara PDI Perjuangan anjlok, kan ada tesis itu tuh," lanjutnya.

Hendro Prasetyo, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, mengonfirmasi pernyataan Burhanuddin.

Menurut Hendro, temuan surveinya memberi gambaran jelas ketergantungan PDIP dengan Jokowi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved