Cerita Kriminal

Kondisi Jasad Ibu Hamil yang Dibunuh Mertua di Pasuruan Memilukan, Ternyata Ada Memar di Perutnya

Menurut Ibunda Fitria, Nurul Afini (49) kondisi jasad putrinya seusai dibunuh mertuanya sendiri sangat memilukan.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Ibunda Fitria, Nurul Afini (49) mengungkapkan kondisi jasad putrinya seusai dibunuh mertuanya sendiri ternyata sangat memilukan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang wanita bernama Fitria Almuniroh Hafidloh (23) dibunuh oleh mertuanya Khoiri atau Satir (53) di rumahnya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (31/10/2023).

Menurut Ibunda Fitria, Nurul Afini (49) kondisi jasad putrinya sangat memilukan.

Nurul Afini saat ditemui awak media di rumahnya di Perum Sinar Amerta Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, bercerita momen saat pertama kali dirinya melihat jasad Fitria.

Nurul Afini kala itu tiba di puskesmas tempat jasad Fitria disimpan sekitar pukul 21.00 WIB.

Melihat anaknya tak lagi bernyawa, Nurul Afini merasa sangat syok dan lemas.

Menurut Nurul Afini, jasad Fitria tampak tersenyum.

Meski begitu Nurul Afini melihat terdapat luka menganga di leher sebelah kanan Fitria.

Ibunda Fitria, Nurul Afini (49) mengungkap sosok anaknya yang dibunuh oleh mertua sendiri Khoiri atau Satir (53) di rumahnya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Ibunda Fitria, Nurul Afini (49) mengungkap sosok anaknya yang dibunuh oleh mertua sendiri Khoiri atau Satir (53) di rumahnya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. (TribunPasuruan)

"Aku tatak (berusaha kuat) di Puskesmas. Di sana aku lihat anakku kok pegang perutnya," kata Nurul Afini.

"Posisi pegang perut, sininya (leher sisi kanan) menganga. Cuma wajahnya (saat meninggal) senyum. Ya Allah nak, intinya saya mau keadilan," ujarnya.

Tak hanya itu, Nurul Afina juga mengungkap soal adanya luka memar di perut buncit sang anak.

Ia mengaku tak mengetahui pasti, apa penyebab luka memar itu.

Namun, Nurul Afini meyakini, bekas tersebut merupakan akibat perbuatan penganiayaan.

Oleh karena itu, ia dan sang suami memasrahkan semua proses penanganan hukum terhadap pelaku kepada pihak Satreskrim Polres Pasuruan.

"Saya enggak tahu. Kalau itu aman (gak ada indikasi ke sana). Soalnya waktu dimandikan jasad, yang kelihatan ada memar, itu perut. Kayaknya ditekan sama pelaku. Saya enggak tahu penyebab memarnya," ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berharap pihak kepolisian menghukum pelaku seadil-adilnya dan seberat-beratnya.

Suami yang istri hamilnya dibunuh mertua akhirnya buka suara, ungkap soal keseharian pelaku yang pengangguran. Suami bernama Sueb itu harus menerima pil pahit lantaran istrinya yang hamil 7 bulan dibunuh ayah kandungnya sendiri
Suami yang istri hamilnya dibunuh mertua akhirnya buka suara, ungkap soal keseharian pelaku yang pengangguran. Suami bernama Sueb itu harus menerima pil pahit lantaran istrinya yang hamil 7 bulan dibunuh ayah kandungnya sendiri (Kolase TribunJakarta)

"Bukan cuma kehilangan anak juga, tapi juga cucu. Kok teganya, sama calon cucu nomor pertama. Motifnya apa. Apa mau menodai anakku. Saya cuma minta keadilan aja," jelasnya.

Diwartakan sebelumnya Fitria dibunuh Khoiri, saat suaminya Sueb sedang keluar rumah untuk mencari pekerjaan.

Kapolsek Purwodadi, AKP Pujianto mengatakan saat Fitria berada di kamarnya pelaku mendadak mendatangi menantunya.

Kala itu Khoiri hendak melakukan pemerkosaan kepada Fitria.

Fitria kemudian mencoba melawan dan berteriak.

Khoiri lalu dengan menggunakan sebilah pisau dapur langsung melukai leher korban.

Beberapa saat kemudian, selesai interview Sueb pulang ke rumah.

Mendapati istrinya bersimbah darah, Sueb langsung berteriak meminta pertolongan warga.

Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Purwodadi. Tapi tetap tak tertolong.

Fitria dan bayi yang ada dikandungannya dinyatakan meninggal dunia.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved