Cerita Kriminal
Kronologi Remaja Bunuh Bocah 8 Tahun di Palu: Awalnya Tak Saling Kenal Lalu Ajak Gowes Sepeda Bareng
Seorang remaja berinisial MFM (16) nekat menghabisi nyawa seorang bocah belia, AR (8) di Palu, Sulawesi Tengah.
TRIBUNJAKARTA.COM, PALU - Seorang remaja berinisial MFM (16) nekat menghabisi nyawa seorang bocah belia, AR (8) di Palu, Sulawesi Tengah.
Jasad AR ditemukan dalam keadaan memilukan tanpa busana di Lorong V, Jl Asam II, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Peristiwa nahas itu bermula ketika remaja tersebut mengajak AR bermain sepeda secara bersama-sama.
Selain diajak gowes bareng, anak pensiunan Polri berpangkat AKBP tersebut mengiming-iminginya es krim.
Bagi anak kecil, tawaran itu pun sangat menarik.
MFM kemudian mengajak AR ke Lorong V.
Di sanalah diduga pelaku menghabisi nyawa AR.
Sebenarnya pelaku dan korban tak saling mengenal.
"Pelaku merupakan warga Jalan Cemara dan tidak saling kenal dengan korban," ujar paman korban, Ahmad Rifai pada Rabu (1/11/2023).
Awal Penemuan jenazah AR bermula ketika bocah tersebut tak kunjung pulang.
Sebab, informasi dari keluarga korban, MFM sudah dua hari pergi membawa AR.
Pihak keluarga korban pun melaporkan kejadian hilangnya AR ke Polsek Palu Barat pada Selasa (31/10/2023) malam.
Di hadapan polisi, MFM tak langsung memberikan keterangan yang sejujurnya kepada polisi.
Ia berbelit-belit saat memberikan penjelasan.
Saat polisi meminta MFM menunjukkan lokasi AR, pelaku tak bisa.
Meski begitu, MFM akhirnya tak dapat mengelak dan menunjukkan lokasi korban.
Sebab, seorang saksi lain menjelaskan bahwa ia melihat MFM pergi membawa korban.
Akhirnya, pelaku menunjukkan lokasi tempat AR tewas setelah dibujuk polisi.
"Ketahuan tadi malam karena ada warga dan pelaku juga yang tunjukkan lokasi tempat korban meninggal. Korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi tidak berpakaian sama sekali," jelas Ahmad Rifai.
Berdasarkan hasil visum sementara ditemukan memar di bagian leher dan gigi korban patah.
Saat ini pelaku sudah diamankan di Polresta Palu.
"Ini harus diproses secara seadil-adilnya dan tidak tebang pilih, jangan pandang dia anak perwira jadi semua sama dimata hukum," tuturnya.
Diduga alami kekerasan seksual
Diduga, korban dibunuh pelaku MFM usai mengalami kekerasan seksual.
Terduga pelaku menjadi perbincangan atas penyimpangan seks dan dikaitkan dengan Predator Anak.
Ayah korban, Herman (34) menyampaikan, anak pertamanya itu berpamitan jalan-jalan ke rumah keluarganya (neneknya) pada malam hari.
"Kebetulan ketemu sama pelaku, diajak dia (anaknya) naik sepeda mau beli es krim, kebetulan ada saya punya tante yang lihat dan istri saya juga bertepatan sedang cari, ditanya sama tanteku juga dibilang dibawa orang besar naik sepeda," ucapnya saat ditemui TribunPalu di rumah duka Jl Kedondong, Kelurahan Donggala Kodi.
Herman juga mengaku tidak mengenali pelaku yang diduga membunuh anaknya.
"Baru kemarin sekitaran 2 jam hilang, saya juga tidak kenal serta belum pernah ketemu pelaku ini, tidak ada juga masalah," ujarnya dengan mata sembab.
Herman berharap agar pelaku bisa diadili sesuai hukum yang berlaku.
"Walaupun dia anaknya mantan anggota polisi, jangan sampai dilindungi, saya cuman mau minta keadilan sesuai apa yang dia perbuat," tuturnya.
Diketahui, sebelum dikebumikan, korban sempat di bawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk dilakukan visum.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Perwira TNI Gadungan Dibekuk di Duren Sawit, Kedok Terbongkar Gara-gara Kasus Pencurian |
![]() |
---|
Selesai Upacara HUT ke-80 RI, Polsek Cilincing Bekuk Pengedar Ekstasi dari Hotel di Sunter dan Medan |
![]() |
---|
5 Hal Seputar Sidang Polisi Tembak Polisi: Dadang Dituntut Mati, Ibu Korban Bergetar Tahan Tangis |
![]() |
---|
Polres Jakarta Selatan Tangkap Pengedar 13 Kg Ganja di Pamulang, Pelaku Diperintah Napi di Lapas |
![]() |
---|
Polsek Penjaringan Tangkap 3 Pencuri ECU Truk Seharga Rp 40 Juta, Ternyata Tetangga Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.