Jasad Ayah dan Balita Membusuk
Sepekan Koja: Ayah dan Balita Membusuk, 1 Keluarga Tewas Terbakar, 6 Pelajar SMA Prank Bom di Mal
Kasus penemuan mayat ayah dan balita membusuk, teror ancaman bom hingga kebakaran yang memakan korban jiwa terjadi nyaris bersamaan.
Ternyata, pelaku teror yang mengirimkan ancaman melalui pesan singkat Instagram merupakan pelajar SMA Negeri di Cilincing.
Kapolsek Koja Kompol M. Syahroni mengatakan, total ada enam pelajar SMA yang ditangkap dalam kasus teror bom ini.

"Pelaku ada enam orang pelajar SMA," kata Syahroni.
Pesan ancaman bom tersebut nyatanya hanyalah prank alias bercandaan antar kawan sekelas.
"Motif mereka berdasarkan pengakuan daripada saudara FA dan saudara H mereka ingin apa bahasa anak-anak sekarang tuh, nge-prank ya, mereka ini nge-prank," kata Syahroni.
Kebakaran Tewaskan 1 Keluarga
Sehari berselang kasus teror bom, kebakaran merenggut nyawa di sebuah rumah kontrakan di Koja.
Tepatnya, api membakar rumah kontrakan di Jalan Cibanteng 3, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/11/2023) malam.
Satu keluarga yang terdiri dari empat orang tewas dalam kebakaran tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengatakan, total ada sekitar lima rumah yang ludes dalam peristiwa itu.
Jenazah para korban tewas ditemukan dalam satu rumah kontrakan yang sama. Keempat korban masing-masing seorang bapak bernama Didik (40), istrinya Annisa (35), anak perempuan Fatin (12), dan anak laki-laki Fatih (5).

"Kejadiannya itu ada lima rumah yang terbakar. Korban yang (tewas) terbakar ditemukan dalam salah satu rumah," jelas Gidion, Sabtu (4/11/2023).
"Para korban sudah dibawa ke RS Polri untuk diautopsi," lanjutnya.
Adapun kebakaran ini terjadi sekitar pukul 20.30 WIB dan baru padam sekitar pukul 22.30 WIB Sabtu malam kemarin.
Polisi juga masih menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran maut tersebut.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.