Penembakan di Bekasi

Polisi Tegas Bentrok Kelompok John Kei Vs Nus Kei Bukan Kasus Biasa: Tak Ada Ruang bagi Premanisme!

Polisi tegaskan bentrok kelompok John Kei Vs Nus Kei bukan kasus biasa. Kombes Hengki tegas tak ada ruang bagi premanisme.

TRIBUNJAKARTA.COM
Polda Metro Jaya menggelar jumpa pers kasus penembakan pria di Bekasi, Senin (6/11/2023). Polisi tegaskan bentrok kelompok John Kei Vs Nus Kei bukan kasus biasa. Kombes Hengki tegas tak ada ruang bagi premanisme. 

Sedangkan empat tersangka lainnya yaitu YBR, BMR, HDR, dan YR disebut ikut dalam perencanaan.

Di kubu lawan, tersangka Felix merupakan eksekutor penembakan terhadap GR. Ia mendapatkan senjata api (senpi) dari tersangka Roy yang masih diburu polisi.

Tersangka MWT juga membantu menyerahkan senpi kepada Felix. Sementara, tersangka PM alias Oscar membawa pipa besi saat penyerangan dan tersangka EU berperan mengumpulkan massa serta menyiapkan senjata tajam.

Hengki mengatakan, kasus ini berawal dari konflik antarkedua kelompok tersebut.

Namun, konflik tersebut bukan terjadi di Jakarta, melainkan di Maluku.

"Hasil pemeriksaan kami bahwa kasus ini sebenarnya bermotif konflik antar beberapa kelompok yang sumbernya bukan di Jakarta, yang terjadi pada bulan September 2023 di Maluku. Jadi ini adalah motifnya balas dendam," kata Hengki.

Kelompok Nus Kei yang berjumlah enam orang lalu merencanakan penyerangan terhadap kelompok John Kei di Jalan Titian Indah, Bekasi Kota.

Namun informasi penyerangan itu bocor karena seseorang di kelompok Nus Kei memberitahu rencana itu kepada kelompok John Kei.

Mengetahui bakal diserang, kelompok John Kei pun melakukan persiapan.

"Sehingga saat itu dari kelompok yang ada di Titian Indah Bekasi persiapan untuk melakukan perlawanan," ujar Hengki.

Tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dengan menumpangi mobil Toyota Innova berwarna Silver, satu orang dari kelompok Nus Kei langsung turun dan mengacungkan senjata tajam (sajam).

"Pada saat turun dari kendaraan, mengacungkan senjata tajam, dilakukan penembakan oleh tersangka Felix dari kelompok berseberangan," ucap Hengki.

Hengki mengungkapkan, Felix melepaskan dua tembakan ke arah GR. Namun, tembakan pertama meleset dan mengenai bagian belakang mobil.

"Sekali tidak kena, ini buktinya kena mobil ya. Kemudian ditembak kedua kali kena ke pelipis. Setelah saat itu kemudian dari kelompok penyerang ini menyelamatkan korban, kemudian melarikan diri, termasuk yang melakukan perlawanan," ungkap dia.


Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved