Ambisi Netanyahu Pupus Usai 10 Ribu Nyawa Terbunuh, Amerika Mau Gaza Diurus Palestina Usai Perang

Ambisi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menguasai wilayah Gaza, justru terhalang restu sekutunya, Paman Sam.

Istockphoto
Sekretaris Negara AS, Antony Blinkin, peta Gaza dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ambisi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menguasai wilayah Gaza, justru terhalang restu sekutunya, Paman Sam.

Amerika mau Gaza pascaperang diurus oleh Palestina.

Wacana itu muncul setelah pemerintah Amerika berdiskusi dengan pemerintah Israel dan Arab terkait masa depan jalur Gaza.

Sekretaris Negara Amerika, Antony Blinken, yang mengatakan sendiri hal itu pada konferensi pers, Rabu (8/11/2023).

Pertimbangan wacana penguasa Gaza ditentukan setelah mengamati kondisi perang yang sudah memasukki bulan kedua antara Israel dan Hamas.

Tentara Israel yang berhari-hari melancarkan serangan udara, kini mulai menggunakan pasukan darat untuk menggempur Gaza.

Hamas juga terus memberikan perlawanan lewat jaringan bawah tanahnya.

Pasukan Hamas melalui terowongan terus menyergap para pasukan darat Israel, termasuk melawan tank-tank yang diterjunkan ke jantung Kota Gaza.

Hal itu berdasarkan pengakuan  sumber Hamas yang didukung Iran dan kelompok militan Jihad Islam yang terpisah, dikutip dari Reuters.

Sayap bersenjata Hamas pada hari Rabu merilis video yang menunjukkan pertempuran jalanan di samping gedung-gedung yang dibom di Gaza.

Sebagai informasi, Israel menyerang Gaza setelah serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang. Angka tersebut menurut penghitungan Israel.

Sementara, serangan Israel selama sebulan terakhir telah mengakibatkan lebih dari 10.000 warga Gaza meninggal dunia.

 40 persen di antaranya adalah anak-anak. Israel mengatakan 33 tentaranya tewas.

Sebuah tank tempur Israel bergerak di dekat posisi di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 31 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara pasukan Israel dan gerakan Hamas Palestina.
Sebuah tank tempur Israel bergerak di dekat posisi di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 31 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara pasukan Israel dan gerakan Hamas Palestina. (AFP)

"Tidak ada pendudukan kembali di Gaza setelah konflik berakhir. Tidak ada upaya untuk memblokade atau mengepung Gaza."

"Tidak ada pengurangan wilayah Gaza," kata Blinken pada konferensi pers di Tokyo, Rabu, (8/11/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved