Viral di Media Sosial

Sosok Penyebar Pelecehan di UNY yang Prank Se-Indonesia, Ternyata Mahasiswa Sakit Hati Tak Masuk BEM

RAN berhasil prank satu Indonesia dengan cerita pelecehan di UNY yang menyita perhatian warganet.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Pelecehan yang diduga terjadi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ternyata cuma hoaks. Cerita termasuk chat-chat yang viral di media sosial rupanya hanya rekayasa seorang mahasiswa berisial RAN (19). 

RAN merupakan mahasiswa angkatan 2020.

"Artinya tentang kegiatan tersebut ditegur oleh MF, sehingga RAN merasa sakit hati sehingga Dia (RAN) melakukan mengapload postingan-postingan tersebut," ucapnya.

Polisi menjelaskan RAN sudah mengakui perbuatannya memposting cerita-cerita tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, Ketua BEM FMIPA UNY Doni Setyawan membenarkan RAN sempat mendaftar anggota BEM dan tidak diterima dengan berbagai pertimbangan. 

"(Tersangka RAN mendaftar) Di tahun ini, tahun 2023 ini. (RAN tidak diterima karena) ada pertimbangan hal lainya," ujarnya.

Pelecehan yang diduga terjadi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ternyata cuma hoaks. Cerita termasuk chat-chat yang viral di media sosial rupanya hanya rekayasa seorang mahasiswa berisial RAN (19).
Pelecehan yang diduga terjadi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ternyata cuma hoaks. Cerita termasuk chat-chat yang viral di media sosial rupanya hanya rekayasa seorang mahasiswa berisial RAN (19). (Kolase TribunJakarta)

Terkait dengan korban MF yang dibekukan dari BEM FMIPA UNY, Doni Setyawan mengatakan setelah ada konfirmasi kebenarannya surat keputusan tersebut akan gugur.  

"Pastinya kalau sudah ada konfirmasi kebenaran ini surat keputusan sebelumnya sudah gugur nanti akan dimunculkan surat keputusan baru, bakal tetap melanjutkan seperti biasanya pengurus BEM," ucapnya. 

MF sebelumnya sudah membantah

MF merupakan pria tertuduh yang disebut sebagai pelaku pelecehan seksual yang sedang viral di UNY.

Mahasiswa semester 5 tersebut mengaku merasa difitnah dan dirugikan.

"Di sini saya izin klarifikasi bahwa saya tidak melakukan kekerasan seksual dan tidak pernah melakukan kekerasan seksual apapun itu kepada siapapun," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

MF bahkan tak segan menempuh jalur hukum dan menunggu itikad baik dari pengunggah kabar tersebut.

Untuk membantah tuduhan tersebut, MF mengaku siap jika ponselnya harus diperiksa.

"Untuk tuduhan tuduhan tersebut seperti yang saya bilang mau dilakukan seperti apa silakan, cek HP saya maupun apa silakan ini dicek tidak ada chat apapun yang saya hapus silakan diperiksa," tambahnya.

Akibat dari unggahan tersebut, MF mengatakan saat ini dirinya mengalami berbagai hal yang tidak menyenangkan.

Ada orang mencarinya, mengancam, bahkan mendatangi kosannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved