Ahmed Ghandour Komandan Legendaris Hamas Punya '3 Nyawa', Sering Bikin Israel Kebakaran Jenggot

Seorang komandan Hamas legendaris yang terkenal karena pernah dua kali lolos dari maut kini dikabarkan gugur.

|
Wikimedia
Ilustrasi tentara Palestina. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang komandan Hamas legendaris yang terkenal karena pernah dua kali lolos dari maut kini dikabarkan gugur.

Namanya, Abu Anas Al-Ghandour atau karib dikenal Ahmed Ghandour.

Berhasil dua kali menghindar serangan yang sengaja menyasarnya, Ahmed Ghandour ternyata hanya memiliki "tiga nyawa".

Petinggi sayap militer Hamas bagian utara itu kini diklaim menghembuskan napas terakhirnya.

Surat kabar Israel, Maariv menyebut Ahmed Ghandour terbunuh oleh serangan udara pasukan tentara Israel pada Selasa (14/11/2023).

Dikutip dari Counter Extremism Project, Ahmed Ghandour bukan saja orang berpengaruh di militer Hamas untuk bagian Utara.

Dia juga tangan kanan Mohammed Deif, pemimpin tertinggi Brigade Izz ad-Din al-Qassam.

Sosoknya memang tidak terlalu populer di publik. Wajahnya saja sangat sulit dicari di internet. 

Counter Extremism Project hanya memakai foto siluet untuk menggambarkan Ahmed Ghandour.

Ahmed Ghandour pernah selamat dari dua upaya pembunuhan oleh Israel pada 2002 dan 2012.

Sosoknya memang begitu sentral hingga sering kali membuat zionis Israel kebakaran jenggot.

Pria kelahiran 1967 itu dituduh sebagai dalang dari banyak serangan Hamas kepada Israel.

Termasuk aksinya mengawal penculikan tentara Israel Kopral Gilad Shalit pada 2006 silam.

Bendera Israel dan Palestina. Simak bedanya Israel, Yahudi, dan Zionis.
Bendera Israel dan Palestina. Simak bedanya Israel, Yahudi, dan Zionis. (Tangkapan layar Kompas.com)

Shalit sempat menjadi alat tukar Hamas agar Israel mau membebaskan 1.000 tahanan wanita Palestina.

Penculikan Shalit juga memicu konflik Israel-Palestin yang karib dengan sebutan Summer Rains atau operasi hujan musim panas.

Pada 2017, Ahmed Ghandour ditandai sebagai sosok berbahaya tidak hanya oleh Israel, tetapi juga Amerika.

Melansir The Messanger, tewasnya Ahmed Ghandour menyusul serangan membabi  buta Israel menginvasi Gaza beberapa hari terakhir.

Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel juga mengklaim membunuh sejumlah perwira militer Hamas lainnya.

IDF juga mengklaim pasukannya telah membunuh 21 anggota Hamas  yang menembaki tentara Israel dari Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza, rumah sakit terbesar kedua di wilayah tersebut.

Serangan bertubi-tubi melalui jalur darat itu berbarengan dengan klaim Menteri Pertahanan israel, Yoav Gallant bahwa pasukannya telah menguasai Gaza.

Tentara IDF terlihat mengibarkan bendera di dalam pusat kekuasaan Hamas saat kampanye darat mereka menyapu Gaza utara.

“Tidak ada kekuatan Hamas yang mampu menghentikan Pasukan Pertahanan Israel,” kata Gallant.

Sampai hari ini, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas telah melaporkan lebih dari 11.000 lebih kematian di Gaza akibat serangan Israel selama sebulan terakhir.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved