40 Hari Bombardir Palestina Bikin Israel Bergejolak, Tokoh Kuat Oposisi Ini Mau Gulingkan Netanyahu
Selama 40 hari tak henti membombardir Gaza, Palestina, pemerintah Israel justru bergejolak. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mau digulingkan.
Namun setelah serangan teroris pimpinan Hamas yang menurut pemerintah Israel menewaskan lebih dari 1.200 orang pada 7 Oktober 2023, sebagian besar partai oposisi mendukung upaya perang.
Lapid menolak bergabung dengan kabinet perang Netanyahu pada awal perang, meskipun anggota parlemen berhaluan tengah lainnya setuju untuk bergabung dan membantu mengelola konflik.

"Mereka bilang ini bukan wktunya. Kami sudah menunggu 40 hari, tidak ada waktu lagi."
"Yang kami butuhkan sekarang pemerintah yang tidak mementingkan apapun kecuali keamanan dan ekonomi," tegas Yair.
“Kami tidak mampu melakukan siklus pemilu lagi di tahun mendatang karena kesibukan untuk terus berjuang dan terus menjelaskan bahwa pihak lawan adalah bencana," pungkasnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan, sampai Senin (13/11/2023), 11.240 orang di Gaza meninggal dunia akibat serangan Israel.
Sebanyak 4.630 di antaranya adalah anak-anak. Angka tersebut terhitung sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerang Israel.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Wujud Nyata Dukungan, Gelaran WMSJ 2025 Bakal Sediakan Palestine Corner |
![]() |
---|
Presiden JDF Asia Pasifik Jazuli Juwaini Kecam Keras Aksi Menteri Israel di Masjid Al-Aqsa |
![]() |
---|
Terima Kunjungan Dubes Palestina untuk Tunisia, Dubes Zuhairi Berikan Buku Api Islam Bung Karno |
![]() |
---|
Bawa Alat Masak, Massa Gelar Aksi Damai di Jakarta Atas Diamnya Dunia Terhadap Kondisi Gaza |
![]() |
---|
Presiden JDF Asia Pasifik Jazuli Juwaini: Gaza Alami Kelaparan Akibat Israel, Dunia Hilang Nurani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.