4 Anak Membusuk di Jagakarsa
4 Anaknya Ditemukan Membusuk Dalam Kamar, Sang Ibu Diduga Tak Tahu Buah Hati Tewas Tak Wajar
D ibu empat anak yang tewas di kamar rumah di Jagakarsa diduga belum tahu anaknya tewas tak wajar. Sebab, D diketahui tengah dirawat di RS akibat KDRT
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Pilu nasib empat bocah tak berdosa yang tinggal di rumah kontrakan kawasan Jagakarsa ini.
Bocah inisial VA (6), S (4), A (3), dan AS (1) ditemukan tewas membusuk di dalam kamar rumahnya, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB.
Mereka diduga tewas dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri yang bernama Panca Darmansyah (40) alias P.
Saat peristiwa tersebut terkuak, D yakni ibu korban diketahui sedang dirawat di rumah sakit.
Ia diduga masih belum tahu kondisi anak-anaknya yang sudah meninggal dunia dengan cara tidak wajar itu.
Hal ini juga disampaikan oleh Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar.
"Iya sepertinya (ibu korban belum tahu anak-anaknya meninggal)," kata Nahar di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).
Sebagai informasi, D saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ia dirawat setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya atau ayah korban yakni P.
"Makanya sekarang rumah sakit mengunci semuanya agar tidak ada yang datang, supaya tidak mengganggu, jadi tidak buat (kondisi D) drop," ujar Nahar.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan kasus ini telah dinaikkan ke tahap penyidikan.
Ade menjelaskan, dinaikkannya kasus ini ke tahap penyidikan setelah polisi menemukan unsur dugaan tindak pidana.
Ia pun memastikan Polres Metro Jakarta Selatan bakal mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan ini.
"Kami sangat prihatin, dan kami berkomitmen untuk melakukan proses penyelidikan hingga penyidikan secara tuntas. Tentunya berdasarkan SOP yang berlaku," ucap Ade.
Ibu korban alami KDRT
Diketahui, D yang merupakan ibu empat anak tersebut sempat mengalami KDRT alias kekerasan dalam rumah tangga.
Tepatnya pada hari Sabtu (2/12/2023) atau empat hari sebelum jasad keempat anak ditemukan di rumah mereka, D dipukuli oleh suaminya hingga babak belur.
Peristiwa itu terkuak saat adik pelaku datang ke rumah tersebut dengan tujuan untuk mengantar D ke kantor tempatnya bekerja.
Adik pelaku saat itu sempat mencoba memanggil D, namun tidak ada jawaban.
Karena itu, sang adik akhirnya membuka pintu rumah itu dan didapati P ternyata sedang memukuli istrinya.
"Pertama datang adiknya mau nganter kerja (istri pelaku) ke kantor. Dipanggil nggak keluar, pas ditendang pintu istrinya lagi digebukin Pak Panca," ujar Titin, salah satu tetangga sekitar.
Melihat peristiwa pemukulan itu, sang adik lalu memanggil Titin untuk meminta pertolongan.
Titin akhirnya langsung mendatangi rumah yang dihuni pelaku dan korban itu.
Rupanya saat didatangi Titin, D sudah babak belur. Bahkan kata Titin, D juga sampai muntah darah akibat dipukuli suaminya.
"Adiknya manggil ibu, 'tolong tolong katanya'. Ibu datang lah ke sana. Istrinya sudah pada benjol jidatnya, ada tiga atau empat, muntah darah," ungkap dia.
Empat hari kemudian setelah peristiwa itu, jasad keempat anak korban ditemukan sudah membusuk di dalam kamar.
Penemuan jasad itu terungkap setelah warga mencium aroma bau tak sedap dari rumah tersebut.
Ketua RT bersama warga membuka pintu rumah kontrakan itu dan didapati empat anak korban sudah tewas membusuk.
Jasad keempat anak itu ditemukan berjajar di atas kasur, di dalam kamar.
Sementara sang ayah terduga pelaku, tergeletak di kamar mandi dalam kondisi tanpa busana dan masih hidup.
Usaia penemuan itu, polisi langsung menggelar olah TKP yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.
Olah TKP dilakukan tim gabungan dari Dokpol Polda Metro Jaya, Inafis Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polsek Jagakarsa.
Seluruh petugas yang melakukan olah TKP mengenakan sarung tangan khusus yang berbahan karet.
Penelusuran polisi, terdapat sebuah pesan yang tertulis di lantai rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Dari foto yang diterima, pesan yang terdapat di lantai rumah itu diduga ditulis menggunakan darah.
"Betul, kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai," ujar Kapolres.
Adapun pesan tersebut bertuliskan "Puas Bunda, Tx For ALL,".
Ade mengatakan, pihaknya akan mendalami tulisan itu untuk mengetahui siapa yang membuat pesan tersebut.
"Harus kami cocokkan juga tulisan siapa, masih didalami ditulis siapa, warna merah apa. Harus pasti, tidak boleh berandai-andai," kata Kapolres.
"Harus kami pastikan, akan kami lakukan uji laboratoris," ucap Ade.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.