4 Anak Membusuk di Jagakarsa
Belum Bayar Kontrakan, Pria di Jagakarsa Malah Diduga Bunuh 4 Anak Saat Baru Kerja Jadi Sopir Taksi
Ayah terduga pembunuh empat anaknya ternyata belum bayar kontrakan berbulan-bulan di kawasan Jagakarsa. Ia baru kerja sebagai sopir taksi.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Pria berinisial P yang diduga membunuh empat anaknya sendiri ternyata belum membayar kontrakan berbulan-bulan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Diketahui, P baru saja bekerja sebagai sopir taksi ternama. Namun, ia malah diduga membunuh empat anaknya yang masih di bawah umur.
Tak hanya itu, P juga mencoba mengakhiri hidupnya dengan menyilet urat nadi di tangannya.
Namun, aksi tersebut berhasil digagalkan warga sekitar.
"Masalahnya memang ekonomi, P ini baru masuk jadi sopir taksi," kata warga sekitar rumah kontrakan bernama Irawan, Kamis (7/12/2023) dinihari.
Bahkan lanjut Irawan, P belum membayar sewa rumah kontrakan yang ditempatinya bersama istri dan empat orang anaknya.
Ketua RT setempat bernama Yacob membenarkan P belum membayar biaya sewa rumah kontrakan yang ditempatinya.
"Karena sudah enam bulan belum dibayar ini kontrakan, baru tiga bulan dia bayar," ungkapnya.

Sudah beberapa bulan terakhir ini, P tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran. Hanya sang istri yang bekerja sebagai karyawan swasta.
"Tadinya supir, sekarang nganggur. Kalau istrinya kerja, tapi nggak tau di mana," ujar Yacob.
Empat hari sebelum penemuan mayat empat anak tersebut atau pada Sabtu (2/12/2023), terjadi peristiwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan sang ayah berinisial P terhadap ibu korban, D.
"Awalnya hari Sabtu KDRT, istrinya di KDRT dibawa ke rumah sakit," kata tetangga bernama Titin Rohmah (49), Kamis (7/12/2023).
Mulanya, jelas Titin, adik pelaku datang ke rumah dengan tujuan untuk mengantar D ke kantor tempatnya bekerja.
Adik pelaku kemudian mencoba memanggil D, namun tidak ada jawaban. Saat pintu rumah dibuka, P ternyata sedang memukuli istrinya.
"Pertama datang adiknya mau nganter kerja (istri pelaku) ke kantor. Dipanggil nggak keluar, pas ditendang pintu istrinya lagi digebukin Pak Panca," ujar Titin.
Sementara itu, empat anak P yakni VA (6), S (4), A (3), dan AS (1) ditemukan tewas membusuk pada Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB.

Sebelumnya diberitakan, warga di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan digegerkan dengan adanya penemuan empat anak dalam keadaan tewas, Rabu (6/12/2023) sore.
Keempat jasad anak-anak itu ditemukan di dalam kamar sebuah rumah di lokasi yang dalam keadaan terkunci.
Hasil penyelidikan sementara, diduga orang tua anak-anak tersebut yang menjadi pelaku atas tewasnya korban.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menjelaskan saat itu, terduga orang tua korban juga sempat ingin bunuh diri.
Namun, aksinya digagalkan dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
"Sementara untuk orang tuanya sendiri. Sementara masih dugaan (korban) anaknya (pelaku). Orang tuanya yang diduga sebagai pelaku mencoba untuk bunuh diri juga. tapi saat ini masih bisa selamat dan dirawat di RS" ucapnya.
Belum diketahui penyebab kronologi hingga keempat anak-anak tersebut bisa ditemukan tewas di dalam kamar.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Semuanya masih kita cek dulu. Untuk sementara masih dilakukan penyelidikan," katanya.
Polisi Selidiki Tulisan Warna Merah
Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki sebuah tulisan berwarna merah yang ditemukan polisi di lantai rumah lokasi penemuan mayat empat bocah, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Tulisan warna merah itu, bertuliskan "puas bunda tx for all".
Diduga kuat pesan itu ditulis menggunakan darah.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam membenarkan terkait adanya tulisan itu namun belum dapat memberikan keterangan, terkait siapa yang menulis pesan tersebut.
"Betul, harus kami cocokan juga tulisan siapa. Kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai, masih didalami ditulis siapa warna merah apa. Harus pasti tidak boleh berandai-andai," kata dia kepada wartawan di lokasi, Rabu (6/12/2023).
Ade Ary menuturkan, akan mendalami terkait adanya tulisan merah di lantai rumah tersebut.
"Ini yang menulis siapa, warna merah ini apa, harus kami pastikan, akan kami lakukan uji laboratoris," ujarnya.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga: Ayah Empat Anak yang Tewas di Jagakarsa Baru Kerja Jadi Sopir Taksi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.