Ayah Banting Anak di Muara Baru
Tangisan Teman-Teman Awan di Pemakaman, Bocah yang Tewas Dibanting Ayah Dikenal Sosok Mudah Bergaul
Awan meninggal dunia karena dibanting oleh ayah kandungnya Usman (44). Tangisan teman-teman Awan (10) pecah saat proses pemakaman bocah tersebut.
TRIBUNJAKARTA.COM - Tangisan teman-teman Awan (10) pecah saat proses pemakaman bocah tersebut berlangsung.
Diketahui Awan meninggal dunia karena dibanting oleh ayah kandungnya Usman (44) di depan rumah mereka, di sekitaran Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (13/12/2023).
Saat jenazah Awan di solatkan di Musala setempat, teman-teman bocah tersebut setia menunggu di luar.
Lalu ketika melihat keranda yang mengangkut jenazah Awan keluar dari musala, mereka langsung menangis.
Tak cuma teman-temannya, terlihat sejumlah tetangga Awan juga tak bisa menahan kesedihan.
Awan ternyata dikenal sebagai anak yang gemar bergaul dengan siapa saja.
Tak cuma dengan anak-anak seusianya, Awan rupanya juga rutin berbaur dengan orang-orang dewasa di sekitaran Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Awan sangat disayangi para petugas PPSU Kelurahan Penjaringan.
Setiap hari, Awan rutin mengunjungi sampai membantu para pasukan oranye membersihkan lingkungan di sekitaran RW 017 Kelurahan Penjaringan.
Karenanya, para pasukan oranye pun merasakan kepedihan yang sangat mendalam atas tewasnya Awan.
Mereka bahkan berbondong-bondong mendatangi rumah duka di Muara Baru sejak Rabu malam dan kembali lagi pada Kamis (14/12/2023) siang ini.
"Dia sering datang ke kelurahan, ke tempat kita, ikut ngumpul. Teman-teman lagi piket malam juga dia temenin," ucap Konedy, salah seorang petugas PPSU Kelurahan Penjaringan, kepada TribunJakarta.com.

Konedy bercerita, semasa hidupnya Awan rutin membantu petugas PPSU membersihkan lingkungan.
Biasanya awan senang mengambil karung dan membukanya untuk tempat para petugas PPSU akan memasukkan sampah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.