Ayah Banting Anak di Muara Baru

Tewas Di Tangan Ayah Kandung, Sosok Awan Semasa Hidup Dekat dengan Petugas PPSU hingga Polisi

Kurniawan alias Awan (10) harus pergi begitu cepat menghadap Yang Maha Kuasa usai dianiaya ayah kandungnya Usman (44).

|
Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Foto Awan mengenakan rompi petugas PPSU dan bergaya di atas gerobak motor Kelurahan Penjaringan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Kurniawan alias Awan (10) harus pergi begitu cepat menghadap Yang Maha Kuasa usai dianiaya ayah kandungnya Usman (44).

Kepergian Awan menyisakan kepedihan yang begitu mendalam bagi keluarga dan kerabat-kerabatnya, termasuk para petugas PPSU Kelurahan Penjaringan yang sering beraktivitas dengan korban.

Bocah yang dikenal periang dan aktif itu merupakan sosok yang rutin berbaur dengan orang-orang dewasa di sekitaran Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Awan adalah seorang anak putus sekolah yang sangat disayangi para petugas PPSU Kelurahan Penjaringan.

Setiap hari, Awan rutin mengunjungi sampai membantu para pasukan oranye membersihkan lingkungan di sekitaran RW 017 Kelurahan Penjaringan.

Karenanya, para pasukan oranye pun merasakan kepedihan yang sangat mendalam atas tewasnya Awan.

Mereka bahkan berbondong-bondong mendatangi rumah duka di Muara Baru sejak Rabu malam dan kembali lagi pada Kamis (14/12/2023) siang ini.

"Dia sering datang ke kelurahan, ke tempat kita, ikut ngumpul. Teman-teman lagi piket malam juga dia temenin," ucap Konedy, salah seorang petugas PPSU Kelurahan Penjaringan, kepada TribunJakarta.com.

Konedy bercerita, semasa hidupnya Awan rutin membantu petugas PPSU membersihkan lingkungan.

Anak yang tewas dibanting ayahnya di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara sempat dibela sang kakak. Hal itu terjadi setelah ayah bernama Usmanto (43) ini membawa anaknya, Awan (10) ke dalam rumah setelah penganiayaan.
Anak yang tewas dibanting ayahnya di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara sempat dibela sang kakak. Hal itu terjadi setelah ayah bernama Usmanto (43) ini membawa anaknya, Awan (10) ke dalam rumah setelah penganiayaan. (Kolase TribunJakarta)

Biasanya awan senang mengambil karung dan membukanya untuk tempat para petugas PPSU akan memasukkan sampah.

Awan juga sering ditemui dalam kegiatan-kegiatan rutin pembersihan saluran-saluran permukiman.

Bocah itu dikenal tak pernah mengeluh dan sungguh ringan tangan.

"Dia pasti ada di tempat kita kerja, kadang dia nyari-nyari kita di zona-zona kita kerja. Dia sudah paham titik-titik kita kerja di mana dia tahu, nyariin di situ," ucap Konedy.

Diberitakan sebelumnya, Awan tewas dianiaya ayah kandungnya Usman pada Rabu (13/12/2023) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved