Kabel Semrawut Makan Korban

RS Polri Kerahkan Ahli Fisioterapis Terapi Wicara untuk Sultan Korban Kabel Fiber Optik

RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur memberikan terapi wicara bagi Sultan Rif'at Alfatih.

Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TribunJakarta.com
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto saat memberi keterangan terkait kondisi balita RA (3) yang menjadi korban penganiayaan, Jakarta Timur, Selasa (12/12/2023) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur memberikan terapi wicara bagi Sultan Rif'at Alfatih, korban kecelakaan kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.

Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan pihaknya mengerahkan ahli fisioterapi untuk memberikan terapi agar Sultan dapat berbicara menggunakan suara perut.

Terapi ini diberikan agar mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang tersebut tetap dapat berkomunikasi setelah menjalani operasi pengangkatan pita suara di RS Polri Kramat Jati.

"Dilakukan oleh ahli fisioterapis khusus terapi wicara. Tinggal belajar speech terapi, karena perlu waktu belajar dengan suara perut," kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Selasa (26/12/2023).

Tidak dapat dipastikan butuh waktu berapa lama hingga Sultan dapat sepenuhnya berbicara menggunakan suara perut karena proses terapi sangat bergantung pada diri pasien.

Diharapkan setelah menjalani terapi berbicara menggunakan suara perut Sultan dapat berkomunikasi tanpa harus menggunakan alat bantu elektrolaring yang ditempelkan di leher.

"Tergantung berlatihnya, keseriusan dan usaha kerasnya (agar dapat berbicara menggunakan suara perut). Sementara masih diselingi dengan alat elektrolaring," ujar Hariyanto.

Secara umum, Sultan yang sempat dirawat inap di RS Polri Kramat Jati selama 117 hari kini sudah dalam kondisi baik dan dapat berkaktivitas kembali sebagaimana sebelumnya.

Bahkan pada pekan lalu Sultan didampingi keluarganya, Brigjen Hariyanto, dan Kapusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana bertemu langsung dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam pertemuan itu, Sultan yang sebelumnya sempat depresi akibat kecelakaan dialami menyatakan hendak melanjutkan pendidikan hingga jenjang lebih tinggi di luar negeri.

"Baru hari Jumat minggu kemarin berkenan Kapolri menerima ananda (Sultan)," tutur Hariyanto.

Sebelumnya, Sultan yang menjadi korban kecelakaan kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023 sempat dirawat di RS Polri Kramat Jati.

Bila sebelum dirawat di RS Polri Kramat Jati berat badan Sultan hanya 46 kilogram karena tidak bisa makan dan minum dengan normal, setelah ditangani bobot tubuhnya naik menjadi 56 kilogram.

Bahkan setelah diperbolehkan pulang dari RS Polri Kramat Jati pada 27 November 2023 lalu, bobot Sultan kembali naik menjadi 61 kilogram karena sudah dapat makan dan minum dengan baik.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved