Disegani Warga, Empat Lawan Korban Carok Kakak Beradik di Bangkalan Bukan Orang Biasa
Kakak beradik tersangka carok di Bangkalan digiring penyidik Polres Bangkalan, Minggu (14/1/2023). Keduanya ternyata bukan sosok sembarangan.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Pebby Adhe Liana
Hasan sempat melihat Mat Terdam mengeluarkan celurit. Dari keduanya, Hasan hanya sebatas tahu sosok Mat Tanjar.
Kelakuan Mat Tanjar dan Mat Terdam kepada Hasan tak hanya sampai di situ. Bahkan, sempat terdengar omongan dengan nada menantang dari kakak beradik ini kepada Hasan.

"Kalau kamu berani, pulanglah ambil senjata!" begitu tantang mereka.
Hasan mengiyakan tantangan Mat Tanjar dan Mat Terdam, dengan syarat keduanya tidak boleh meninggalkan lokasi. Hasan berjanji akan menghadapi keduanya.
Di tengah jalan menuju rumah, Hasan bertemu Wardi, adiknya. Ia cerita baru dipukuli Mat Tanjar dan Mat Terdam.
Selagi Hasan dan Mardi ke rumah mengambil celurit, Mat Tanjar dan Mat Terdam masih menunggu di lokasi, ditemani Najehri dan Hafid. Khusus Hafid, masih punya hubungan keluarga jauh dengan Hasan.
Celurit Hasan Patah
Tiba di rumah dan langsung mengambil dua buah celurit, Hasan izin pamit untuk menyelesaikan masalah tapi orangtuanya melarang. Tapi Hasan tetap memaksa pergi, diikuti adiknya.
Tragedi carok tak terhindarkan. Serangan Hasan dibantu Wardi langsung membuat Mat Tanjar dan Mat Terdam ambruk seketika. Najehri dan Hafid jadi korban berikutnya.
Tak lama polisi tiba di lokasi dan langsung mengamankan Hasan dan Wardi. Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di ruang tahanan Polres Bangkalan.
Malam itu, Hasan mengakui celuritnya sempat patah saat meladeni lawannya. Sebagai gantinya, ia mengambil celurit Mat Tanjar yang lebih dulu tewas lalu lanjut memburu lawannya yang lain.
"Ketika (celurit, red) patah, saya ambil punya Mat Tanjar yang tubuhnya sudah ambruk, lanjut (carok, red) dengan yang lain,” ucap tersangka Hasan di depan Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya, Minggu (14/1/2023).
Ia mengakui ke orangtuanya punya masalah dengan orang lain, tapi tanpa cerita berhadapan dengan siapa. "Saya hanya bilang punya masalah. Ibu melarang saya (kembali ke lokasi, red),” imbuh Hasan.
Dari konferensi pers di Mapolres Bangkalan, Hasan mengungkap dirinya punya kemampuan bela diri saat merantau ke Kalimantan. Ini yang membuatnya berani meladeni tantangan Mat Tanjar dan Mat Terdam.
Malam itu Hasan dan Wardi tak ciut meski kalah jumlah. Ia mampu mengatasi lawan-lawannya tanpa mendapatkan luka sedikitpun.
Sebetulnya ada lima lawan Hasan dan Wardi yang terlibat carok. Satu orang masih bertahan di arena duel sempat melawan. Tapi Hasan memintanya untuk lari, jika tidak nyawanya melayang. Lawan satu ini pun akhirya cari selamat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.