Keluar dari PDIP karena Mau Ikut Jokowi, Maruarar Sirait Bakal Masuk PSI?

Keluar dari PDIP, politisi Maruarar Sirait diprediksi paling tepat gabung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Istimewa/dokumentasi acara
Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait saat memberikan arahan pelantikan pengurus DPD TMP DKI Jakarta, Jum'at (22/7). Keluar dari PDIP, politisi Maruarar Sirait diprediksi paling tepat gabung Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Keluar dari PDIP, politisi Maruarar Sirait diprediksi paling tepat gabung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Hal itu disampaikan pengamat politik, Selamat Ginting jika mengacu pada alasan Ara keluar dari PDIP yakni ingin ikut dengan Presiden Joko Widodo.

Dimana diketahui, meski Jokowi sendiri belum secara resmi keluar dari PDIP, tetapi Jokowi saat ini diidentikan dengan PSI yang dipimpin oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep.

PSI bahkan tak segan memasang tagline "Ikut Jokowi, Pilih PSI" dalam kampanyenya.

"Karena jelas bahwa Ara (saparan Maruarar Sirait) mengikuti Jokowi dan siapapun tahu bahwa kalau PSI itu tegak lurus bersama Jokowi.

Maka Jokowi diartikan berada di PSI, dan Ara akan lebih condong ke PSI," kata Ginting saat dimintai tanggapannya atas keluarnya Ara dari PDIP, Selasa (16/1/2024).

Diketahui, Ara telah memutuskan keluar dari PDIP dan mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) partai pada Senin (15/1/2024).

Terkait alasan Ara yang terang-terangan keluar dari PDIP karena ingin ikut Jokowi, Ginting menandakan bahwa hal itu semakin menandakan bahwa pecah kongsi antara PDIP dan Jokowi memang sudah terjadi.

Ara sendiri diketahui merupakan sosok loyalis Jokowi.

"Ini jelas menandakan bahwa hubungan Jokowi dan PDIP bukan hanya di persimpangan jalan tapi betul-betul sudah pecah kongsi," kata Ginting.

Pandangan berbeda disampaikan Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti.

Ray memprediksi partai yang akan menjadi tempat berlabuhnya Ara setelah keluar dari PDIP adalah Gerindra.

Hanya saja, Ray menyayangkan alasan Ara keluar dari PDIP karena ingin berada satu kubu dengan Jokowi. Ia menganggap pernyataan Ara untuk ikut Jokowi merupakan kekeliruan.

Menurut Ray, jalan Jokowi paling hebat maksimal sampai 2029. Setelah itu akan memudar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved