Cerita Kriminal

'Bunda' Teriak Bocah 8 Tahun di Boltim Dibunuh Tetangga, Perhiasan Korban Dijual Lalu Dibelikan HP

Kata-kata Bunda itu merupakan kalimat terakhir yang diucapkan bocah bernama Tilfa Azahra Mokoagow sebelum tewas di tangan AM.

Editor: Siti Nawiroh
Kolase TribunJakarta
Kata-kata Bunda itu merupakan kalimat terakhir yang diucapkan bocah bernama Tilfa Azahra Mokoagow sebelum tewas di tangan AM. Foto kiri: pelaku, foto kanan: korban. 

TRIBUNJAKARTA.COM - 'Bundaaa' teriak bocah berusia 8 tahun di Desa Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara saat dibunuh tetangganya berinisial AM, Kamis (18/1/2024).

Kata-kata Bunda itu merupakan kalimat terakhir yang diucapkan bocah bernama Tilfa Azahra Mokoagow sebelum tewas di tangan AM.

Azahra ditemukan dalam keadaan mengenaskan karena tubuh dan kepalanya terpisah.

Mirisnya, pembunuhan itu dilakukan AM hanya karena ingin mengambil perhiasan korban.

Kapolres Boltim, AKBP Sugeng Setyo Budhi menjelaskan niat membunuh ini sudah direncanakan pelaku sejak tiga hari sebelumnya.

AM bahkan sudah mempersiapkan pisau yang paling tajam untuk melakukan pembunuhan itu.

“Itu seperti pisau dapur besar tapi sudah di modifikasi mbak, sangat tipis dan tajam," ujarnya dikutip dari Tribunmanado.com.

AM mengaku mengincar perhiasan emas yang dikenakannya korban berupa kalung dan anting.

Perhiasan itu dijual AM di toko emas dengan harga 3 jutaan dan langsung dibelikan handphone.

Untuk menghilangkan jejak, AM sempat memposting kehilangan korban di akun Facebook pribadinya.

Lancar berbohong depan Bupati Boltim

Sebelumnya, korban memang sempat dinyatakan hilang oleh keluarga.

AM bahkan berpura-pura ikut mencari korban.

Tak sampai situ, AM juga sempat berbohong di depan Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto terakhir bertemu korban.

AM tampak lancar berbicara dengan Bupati Boltim, padahal merupakan dalang di balik hilangnya korban.

"Jam berapa anda melihat anak itu?" tanya Bupati Boltim dalam sebuah video yang diunggah Intagram Dramakuin.official.

AM mengaku melihat korban pada pukul 11:00 WITA berada di depan rumahnya.

"Dia bilang, bunda Zha (korban) mau ke tempat Ila. Jadi bareng sama aku, pas masukin anakku, korban cuma di depan pintu," kata AM.

Di sisi lain, Bupati Boltim mengaku sudah curiga sejak awal dengan cerita AM.

Pasalnya Bupati Boltim merasakan bau amis pada tubuh AM ketika berbicara dengannya.

Kata-kata Bunda itu merupakan kalimat terakhir yang diucapkan bocah bernama Tilfa Azahra Mokoagow sebelum tewas di tangan AM. Foto kiri: pelaku, foto kanan: korban.
Kata-kata Bunda itu merupakan kalimat terakhir yang diucapkan bocah bernama Tilfa Azahra Mokoagow sebelum tewas di tangan AM. Foto kiri: pelaku, foto kanan: korban. (Kolase TribunJakarta)

Tak hanya itu, ucapan AM yang berbelit-belit makin membuatnya curiga.

Bupati Boltim pun akhirnya berkordinasi dengan Kapolres dan Danramil.

Khilaf katanya

AM mengakui perbuatannya saat dihadirkan di konferensi pers Polres Boltim sore ini, Jumat (19/1/2024).

"Memang khilaf kita disitu. Ada rasa penyesalan, rasa tako (rasa takut) dan rasa kasiang (kasihan) lantaran ada lia orangtua so amper mo gila ada cari itu anak," ujar AM.

Sebelum dibunuh, AM mengaku mengajak korban ke TKP dengan dalih memetik sayur.

AKBP Sugeng menyebut, pelaku telah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dan pencurian dengan pemberatan.

Pasal yang dipersangkakan terhadap pelaku inisial AM yaitu Pasal 340 subsider Pasal 365 KUHP, lebih subsider Pasal 338 KUHP.

"Dengan ancaman Pidana Hukuman Mati, dan paling ringan 12 Tahun Penjara," ujar kapolres.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved