Cerita Kriminal

Pengakuan Pelaku Carok Hasan Busri Dicurigai Ibunya Saat Pulang Ambil Celurit, Dilarang Pergi Lagi

Melihat Hasan Busri dan Wardi pulang ke rumah untuk mengambil celurit, sontak ibunda menanyakan apa yang sedang terjadi.

Editor: Siti Nawiroh
Tangkapan layar di YouTube TV One
Terungkap pengakuan pelaku carok Madura Hasan Busri yang sempat dicurigai ibunya saat pulang ke rumah untuk ambil celurit. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap pengakuan pelaku carok Madura Hasan Busri yang sempat dicurigai ibunya saat pulang ke rumah untuk ambil celurit.

Momen itu terjadi saat Hasan Busri dan adiknya, Moh Wardi pulang ke rumah untuk mengambil senjata tajam setelah ditantang Mat Tanjar.

Diketahui, carok yang terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jumat (12/1/2024) menewaskan 4 orang.

Mereka adalah Mat Tanjar, Mat Terdam, Najehri, dan Hafid.

Saat ini Hasan Busri dan Wardi sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Baru-baru ini, Hasan Busri dan Wardi membuat pengakuan terkait insiden tersebut.

Termasuk saat Hasan Busri pulang ke rumah untuk mengambil senjata tajam setelah ditantang Mat Tanjar.

Menurut pengakuan Hasan Busri, insiden carok ini terjadi karena ketidakterimaan Mat Tanjar disapa olehnya.

Sempat terjadi adu mulut hingga tantangan dari Mat Tanjar membuat Hasan Busri akhirnya emosi.

"Kalau kamu berani, kamu pulang sana bawa (senjata tajam)," kata Mat Tanjar diceritakan Hasan Busri.

Pulanglah Hasan Busri ke rumah lalu bertemu dengan Wardi di perjalanan.

Akhirnya Hasan Busri dan Wardi pulang ke rumah sama-sama untuk mengambil senjata tajam.

Di momen itu, ibunda kakak beradik tersebut melihat Wardi dan Hasan Busri keluar bawa celurit.

Sontak ibunda menanyakan apa yang sedang terjadi karena merasa curiga.

Hasan Busri mengaku sempat dilarang ibunya pergi setelah melihatnya dan sang adik, Wardi membawa senjata tajam.
Hasan Busri mengaku sempat dilarang ibunya pergi setelah melihatnya dan sang adik, Wardi membawa senjata tajam. (YouTube TV One)

Bahkan Hasan Busri mengaku dicegah ibunya untuk jangan pergi lagi.

"Mau kemana? Kata umi saya, doain saya ada masalah mau berangkat. Begitu kata saya," cerita Hasan Busri.

"Katanya jangan pergi, udah diem aja sini. Tapi saya udah emosi, pamitan lalu saya minta maaf dan berangkat," sambungnya.

Bagaimana awal mulanya?

Sebelum carok maut terjadi, Hasan Busri mengaku sedang menunggu temannya untuk menghadiri tahlilan.

Tiba-tiba datang Mat Tanjar dan adiknya Mat Terdam naik motor lalu berhenti di belakang Hasan Busri.

Hasan Busri menyebut, keduanya membawa motor kencang dan lampunya menyilaukan.

Karena lampunya menyorot ke mata Hasan Busri, ia pun tak mengenali kedua pengendara itu.

Diakui Hasan Busri, saat itu ia memelototi kedua korban.

Hasan Busri pun menduga hal itulah yang membuat Mat Tanjar tersinggung.

"Gara-gara dilihat agak melotot mungkin dia tersinggung," kata dia.

Akhirnya Hasan Busri menyadari bahwa kedua orang itu adalah Mat Tanjar dan Mat Terdam.

Hasan Busri lalu menyapa keduanya karena memang merasa kenal.

"Terus saya nanya sama dua-duanya, ‘Mau ke mana kak?’," kata Hasan Busri.

Rupanya ucapan ini makin Mat Tanjar tersinggung.

Ia naik pitam karena Hasan Busri berani menyapa dirinya.

Bahkan saat itu Mat Tanjar juga meminta Hasan Busri untuk tidak ikut campur urusan orang.

"Jangan nanya-nanya, jangan mau tahu urusan orang," kata Hasan menirukan ucapan Mat Tanjar lagi.

Adu mulut pun terjadi antara keduanya sampai-sampai Hasan Busri mengaku ditampar Mat Tanjar.

Hasan Busri yang merasa tertantang dengan ucapan Mat Tanjar akhirnya pulang ke rumah membawa senjata tajam.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved