Viral di Media Sosial

Tak Cuma Celurit, Hasan Busri dan Wardi Pelaku Carok Ungkap Ada Senjata Lain yang Dipakai Lawannya

Dalam carok maut di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura pihak Mat Tanjar tak cuma memakai celurit.

YouTube TV One
Dalam carok maut di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura pihak Mat Tanjar tak cuma memakai celurit. Hal tersebut diungkapkan oleh Hasan Busri dan adiknya Wardi saat ditemui awak media di Polres Bangkalan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ternyata dalam carok maut di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura pihak Mat Tanjar tak cuma memakai celurit.

Hal tersebut diungkapkan oleh Hasan Busri dan adiknya Wardi saat ditemui awak media di Polres Bangkalan.

 

Mulanya kakak beradik tersebut menyebut saat carok maut, Mat Tanjar CS yang berjumlah 10 orang membawa senjata semuanya.

"Di sana itu dia (Mat Tanjar) sama teman-temannya sudah siap semua," kata Hasan Busri dikutip dari Youtube tvOneNews, Rabu (24/1/2024).

Diungkap Hasan Busri dan Wardi, pada Jumat 12 Januari 2024 malam itu dari 10 orang, hanya 5 orang yang ikut carok bersama mereka.

Hasan Busri lalu mengaku setibanya di TKP ia langsung menyerang sasaran utamanya, yakni Mat Tanjar.

"Pertama saya lawan sama Mat Tanjar," ungkap Hasan.

Hasan Busri mengingat dirinya beberapa kali menyabet Mat Tanjar dengan celuritnya.

"Kena sabetan berapa kali mungkin sama saya terus tumbang," jelasnya.

Seusai menewaskan empat jagoan desa yakni Mat Tanjar (45), Najehri (42), Mat Terdam (26), dan Hafid (45) pada Jumat (12/1/2024), dengan tubuh yang gemetaran, Hasan Busri dan Wardi kala itu sangat mengkhawatirkan istri, ibu, dan anak-anaknya yang ada di rumah.
Seusai menewaskan empat jagoan desa yakni Mat Tanjar (45), Najehri (42), Mat Terdam (26), dan Hafid (45) pada Jumat (12/1/2024), dengan tubuh yang gemetaran, Hasan Busri dan Wardi kala itu sangat mengkhawatirkan istri, ibu, dan anak-anaknya yang ada di rumah. (YouTube TV One)

Setelah itu, adik Mat Tanjar, yakni Mat Terdam dan murid silatnya Hafid langsung menyerang Hasan Busri.

Serangan itu tak kena, karena Hasan Busri langsung menghindar.

Mat Terdam pun kembali maju hendak menyerang Hasan Busri.

Namun gerakannya kalah cepat oleh Hasan Busri yang langsung mengenai tangannya.

"Adeknya (Mat Terdam) sama Hafid itu mau nyerang dari belakang pakai celurit," ungkap Wardi.

Wardi kemudian mengaku ada yang memakai pisau. Ia langsung lalu menyerang orang tersebut.

"Yang agak di samping kiri saya tebas duluan itu, yang mau pakai pisau," jelasnya.

Saat itu, Wardi pun diserang oleh dua orang lainnya.

"Dua orang yang gak dikenal ini menyerang saya," kata dia.

Kemudian salah satunya ikut tumbang usai diserang oleh Wardi.

Sementara satu orang lain disuruh pulang oleh Hasan Busri.

"Itu yang baju putih mungkin, nyerang saya terus, saya mundur, saya sikut gak kena, ditarik sama ini (Hasan)," ungkapnya.

Diakui Hasan, ia pun memberikan pilihan pada orang itu untuk melarikan diri.

"Saya bilang kalau kamu maksa, bisa mati juga kamu. Udah kamu lari," tandasnya.

Diketahui pisau dan celurit tersebut sudah diamankan pihak kepolisian dan dijadikan sebagai barang bukti.

Kini Hasan Busri dan Wardi telah resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Pasalnya saat carok tersebut, Hasan Busri dan Wardi membunuh empat lawannya, yakni Mat Tanjar, Najehri, Mat Terdam, dan Hafid.

Hasan Busri dan Wardi dijerat Pasal 340 KUHP dan Pasal 388 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 15 tahun.

 

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved