Pertama di Indonesia, Pembentukan Batu Permata Secara Komputerisasi di Pasar Rawa Bening
Perkembangan teknologi pembentukan batu permata melalui komputerisasi di Pasar Rawa Bening, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Perkembangan teknologi membuat proses cutting atau pembentukan batu permata tidak lagi terbatas dilakukan secara manual, tapi juga melalui komputerisasi.
Di Pasar Rawa Bening, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur para pecinta batu permata dapat membentuk batu sesuai keinginan secara komputerisasi pada kios My Gems Cutter.
Pemilik My Gems Cutter, Sin (33) mengatakan pembentukan batu permata secara komputerisasi guna menjawab kebutuhan pasar para pecinta batu yang hendak membentuk hiasnya.
"Pemotongan dan pembentukan batu permata menggunakan komputer ini baru kali pertama ada di Indonesia. Di Thailand sudah ada cutting batu dengan komputer ini," kata Sin, Kamis (25/1/2024).
Proses pembentukan menggunakan mesin bernama Ultratech Modern Faceting Machine yang tersambung dengan komputer diawali dengan menentukan desain batu yang dibuat.
Pada proses ini pemilik dapat berkonsultasi terkait desain apa yang mereka inginkan sebelum batu dipotong menggunakan laps (berbentuk piringan) yang berasal dari UK dan USA.
"Jadi kami bisa memberikan saran kepada pemilik batu. Bagusnya seperti apa batu permata itu dibentuk, juga untuk tetap menjaga berat batu permata dan lain sebagainya," ujar Sin.
Piringan laps yang digunakan memiliki beragam bentuk, tergantung pada jenis batu permata sehingga pemilik tidak perlu khawatir dengan hasil akhir dari prosesnya.
Bahkan pemilik yang bosan terhadap bentuk model batu permata miliknya sekarang dapat merubah lewat proses pembentukan dilakukan secara komputerisasi.
Harganya pun dinilai cukup ramah di kantong para pecinta batu permata kata karena bervariasi mulai Rp250-450 ribu, tergantung tingkat kerumitan model batunya.
"Karena batu permata itu memiliki tingkat kekerasanya tersendiri (tergantung jenis). Proses pembuatannya (batu permata) pun bisa memakan waktu antara 1 hingga 3 jam," tutur Sin.
Sementara terkait proses pemolesan dilakukan menggunakan resin yang sudah memiliki pengaturan pada revolution per minute (RPM), hal ini turut mempengaruhi dalam proses pembentukan.
Hasil pembentukan lewat proses komputerisasi disebut akan jauh maksimal, presisi, bahkan penentuan angle cahaya keluar masuk ke batu pun bisa dilakukan.
"Ukuran batu terkecil sekali pun masih bisa dibentuk, dari dimensi kecil sekalipun bisa dilihat dari alat yang ada disini," lanjut Sin yang juga pemilik Laboraturium Batu Permata, My Gems Lab.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.