Cek 5 Sekolah Kedinasan yang Menerima Mata Minus, Pendaftaran Dimulai Maret 2024

TRIBUNJAKARTA.COM - Para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah kedinasan, tak jarang terkendala kondisi mata minus saat mendaftar.

Kondisi kesehatan mata ini kerap membuat siswa kelas XII patah semangat, dan menyerah sebelum bertanding.

Selain masuk universitas, melanjutkan pendidikan di sekolah kedinasan bisa menjadi alternatif bagus karena benefit yang diberikan.

Seperti kuliah gratis hingga punya kesempatan jadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) setelah lulus.

Namun, umumnya seleksi sekolah kedinasan ini sangat ketat dan pesyaratan yang harus dipenuhi cukup banyak. Satu di antaranya adalah kondisi kesehatan mata.

Sejumlah sekolah kedinasan ada yang mensyaratkan kondisi mata yang sehat dan tidak menggunakan kacamata.

Tapi, beberapa sekolah kedinasan ada yang menerima pendaftar dengan kondisi mata minus.

Lantas, sekolah kedinasan apa saja yang menerima siswa dengan kondisi mata minus?

Setidaknya ada 5 sekolah kedinasan yang membolehkan siswanya menggunakan kacamata saat mendaftar. Berikut daftarnya:

1. Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)

Sekolah kedinasan pertama yang boleh mata minus adalah STIN yang merupakan sekolah kedinasan milik Badan Intelijen Negara (BIN).

Mengacu pada pendaftaran siswa tahun 2022/2023, STIN mensyaratkan siswanya apabila berkacamata, maksimal ukuran 1 baik + (plus) atau - (minus). Namun siswa tidak boleh buta warna.

Syarat fisik lainnya untuk mendaftar di STIN antara lain berat badan seimbang menurut ketentuan berlaku dan tinggi badan minimal laki-laki 165 cm dan perempuan 160 cm dengan berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.

Sehat jasmani, rohani, dan tidak pernah mengalami patah tulang. Tidak bertato dan atau memiliki bekas tato.

2. Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN

Sekolah kedinasan milik Kementerian Keuangan ini tidak mensyaratkan kesehatan mata bagi calon pendaftarnya.

Syarat fisik yang diajukan STAN berupa bagi pria tidak bertato/bekas tato dan tidak bertindik atau bekas ditindik telinganya atau anggota badan lainnya, kecuali karena ketentuan agama/adat.