Hari Ini Cap Go Meh 2024, Begini Sejarah Festival Lampion yang Jadi Tradisi Masyarakat Tionghoa

Cap Go Meh sendiri biasa digelar dua pekan setelah perayaan Tahun Baru Imlek, atau pada malam ke-15 di bulan pertama kalender China.

Editor: Muji Lestari
pexels.com
Ilustrasi. Berikut sejarah dan asal usul perayaan Cap Go Meh 

Kaisar Hanmingdi yang merupakan seorang pendukung agama Buddha, mendengar bahwa beberapa biksu menyalakan lentera di kuil mereka untuk menunjukkan rasa hormat kepada Buddha pada hari kelima belas bulan lunar pertama.

Oleh karena itu, ia memerintahkan agar semua kuil, rumah tangga, dan istana kerajaan harus menyalakan lentera pada malam itu.

Kebiasaan Buddhis ini berangsur-angsur menjadi festival akbar di antara masyarakat Tiongkok.

Legenda lainnya, mengatakan bahwa bangau favorit Kaisar Langit dibunuh oleh beberapa penduduk desa.

Hal ini, membuat ia marah dan memutuskan untuk menghancurkan desa dengan api pada hari kelima belas di tahun lunar.

Sang Putri Kaisar Langit yang merasa sangat sedih akan kematian bangau favoritnya memperingatkan penduduk desa tentang apa yang akan terjadi.

Hingga kemudian, terdapat sebuah saran agar penduduk desa menggantung lentera merah untuk memberi kesan kepada Kaisar Langit bahwa desa itu sudah terbakar.

Hal ini pun membuat Kaisar tertipu sehingga desa selamat.

Tradisi menggantung lentera merah pada hari kelima belas tahun lunar, kemudian terus berlanjut hingga saat ini.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved