Viral di Media Sosial
Bintang Balqis Maulana Ketakutan Chat Ibunya Minta Jemput, 4 Hari Kemudian Tewas Dianiaya di Ponpes
Bintang Balqis Maulana (14) mengirim chat menyanyat hati melalui aplikasi WhatsApp kepada sang ibu Suyanti (38) sebelum tewas dianiaya!
TRIBUNJAKARTA.COM - Bintang Balqis Maulana (14) mengirim chat menyanyat hati melalui aplikasi WhatsApp kepada sang ibu Suyanti (38).
Chat tersebut dikirim Bintang Balqis Maulana 4 hari sebelum meninggal dunia di tangan seniornya di Pondok Pesantren Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Dalam pesan singkat tersebut, Bintang Bintang Balqis Maulana mengaku ketakutan saat berada di pondok pesantren.
"Sini jemput bintang. Cepat ma ke sini. Aku takut ma, maaaa tolonggh. Sini cpettt jemput," tulis mendiang dalam pesan singkat.
Meskipun demikian, Bintang tak menjelaskan lebih lanjut alasan dirinya ingin dijemput pulang.
Merespons permintaan anaknya, Suyanti meminta Bintang Balqis Maulana untuk bersabar hingga bulan Ramadhan tiba.
Namun, Bintang Balqis Maulana tetap bersikukuh ingin dijemput.
"Terus ketika mau saya jemput sehari setelahnya, katanya tidak usah. Sudah enak dan nyaman begitu katanya," ujar Suyanti.
Kematian Bintang Balqis Maulana terungkap setelah perwakilan pondok pesantren mengantarkan jenazah almarhum ke kediaman keluarganya di Banyuwangi, Sabtu (24/2/2024) dini hari WIB.
Video yang merekam momen saat jenazah Bintang Balqis Maulana tiba di rumah duka viral di media sosial.
"Kok pulang-pulang tahunya sudah kayak gini toh pak. Pengawasannya kayak gimana," ungkap Suyanti ibunda Bintang Balqis Maulana dalam video viral.
Kakak korban Mia Nur Khasanah (22) mengatakan semula pihak pesantren Bintang Balqis Maulana meninggal akibat terjatuh di kamar mandi.
Namun saat jenazah diangkat, ceceran darah keluar dari keranda yang membawa jasad.
Oleh karena itu, pihak keluarga kemudian meminta untuk dibukakan kain kafan yang membungkus jenazah.
Namun permintaan keluarga itu sempat ditolak FTH yang juga masih sepupu korban.
FTH bersama empat orang lain dari Ponpes itu ikut mengantar jenazah Bintang ke kediaman keluarganya di Banyuwangi.
Pihak pesantren menyebut, Bintang Balqis Maulana sudah dimandikan dan sudah suci.
Namun karena desakan keluarga korban, akhirnya kain kafan Bintang Balqis Maulana dibuka di hadapan FTH dan pihak pesantren.
Saat dibuka, keluarga dan ibunda Bintang Balqis Maulana langsung syok.
"Saya ingin mencium anak saya, ternyata mukanya udah hancur, matanya udah bengkak, ini (leher) seperti berlubang, sekujur tubuhnya dan paha banyak sundutan rokok, tangannya lebam-lebam," ungkap Suyanti.
Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, korban Bintang Balqis dianiaya sejak Minggu (18/2/2024).
Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, saat ini pihaknya telah menetapkan 4 tersangka atas kematian Bintang Balqis.
Keempatnya yakni MN (18) seorang pelajar kelas 11 asal Sidoarjo, MA (18) pelajar kelas 12 asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, serta AK (17) asal Kota Surabaya.
"Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan lebih lanjut," kata AKBP Bramastyo Priaji.
Ia mengatakan, berdasarkan interogasi, adapun motif tersangka yakni karena adanya kesalahpahaman sehingga menganiaya korban.
"Itu masih kita dalami lebih lanjut," jelasnya.
Sementara itu pihak Pesantren Al Hanifiyah, Fatihunada, mengaku tak tahu adanya penganiayaan itu.
Sebab ia menerima laporan dari pengurus bahwa korban meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi.
"Saya dikabari sudah meninggal," kata Gus Fatih.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Bintang-Balqis-Maulana-chat-sang-ibunda-seminggu-sebelum-meninggal-dunia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.