Caleg DPR Otaki Pembunuhan

Devara Putri Caleg DPR RI Bunuh Indriana Pakai Orang Bayaran, Bayar Upahnya Diambil dari Uang Korban

Mirisnya, Devara Putri menggunakan uang korban untuk membayar MR setelah melakukan pembunuhan.

|
Editor: Siti Nawiroh
Istimewa
Caleg DPR RI dari Partai Garuda, Devara Putri menyuruh orang bayaran berinisial MR untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri (24). Mirisnya, Devara Putri menggunakan uang korban untuk membayar MR setelah melakukan pembunuhan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Caleg DPR RI dari Partai Garuda, Devara Putri menyuruh orang bayaran berinisial MR untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri (24).

Mirisnya, Devara Putri menggunakan uang korban untuk membayar MR setelah melakukan pembunuhan.

Uang itu didapatkan Devara Putri setelah menjual barang-barang mewah milik korban seharga Rp 54 juta.

Uang itulah yang dipakai Devara Putri untuk membayar MR setelah menghabisi nyawa Indriana di Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor.

Dalang kematian Indriana bukan hanya Devara Putri dan MR, ada satu lagi yang merupakan orang terdekat korban. Yaitu Didot.

Didot adalah pacar Indriana, sekaligus kekasih Devara Putri.

Pembunuhan yang terjadi di Bukit Pelangi, Bogor ini diduga didasari cinta segitiga.

Devara yang mengetahui hubungan Dodit dan Indriana meminta kekasihnya untuk memilih.

Bila ingin bersamanya, Didot harus menghilangkan nyawa Indriana Dewi agar mereka tak lagi bisa berjumpa dan bersama. 

Didot akhirnya memilih tak ingin jalinan asmara bersama Devara berujung kandas. 

Permintaan sulit itu akhirnya diamini oleh Didot. 

Saat itu lah, Didot menyerahkan tugas menghabisi nyawa Indriana Dewi kepada seorang teman bernama Muhammad Reza Swastika alias MR.

Caleg DPR RI dari Partai Garuda, Devara Putri menyuruh orang bayaran berinisial MR untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri (24).
Caleg DPR RI dari Partai Garuda, Devara Putri menyuruh orang bayaran berinisial MR untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri (24). (Istimewa)

Singkat cerita pembunuhan itu terjadi di dalam mobil Avanza di Bukit Pelangi Bogor.

Namun, jasad Indriana dibawa keliling kota sampai empat hari hingga akhirnya dibuang di sebuah jurang di Kota Banjar.

Alasan mereka membuang jasad Indriana di belakang Tugu Gajah Kota Banjar untuk mencari tempat aman sekaligus menghindari CCTV. 

"pelakunya kita tangkap Selasa malam," kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan, saat oleh TKP di Sentul, Bogor, Jumat (1/3/2024) seperti dikutip Kompas.com.

Devara pun sempat menirukan permintaannya kala itu kepada pihak polisi. 

Ia tak ingin Indriana hidup di dunia ini setelah mengetahui dia bermain hati dengan Didot. 

"'Saya enggak mau kalau dia masih ada di dunia ini. Seterusnya terserah mau dibunuh atau apa, intinya saya gak mau dia ada di dunia ini'," kata Surawan menirukan ucapan Devara saat meminta Didot menghabisi korban.

Kepada polisi, para pelaku mengaku menjual barang-barang milik korban seharga Rp 54 juta.

Hasil penjualan lalu diberikan kepada Reza sebagai bentuk imbalan eksekutor. Para pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 340, 338, dan 365 ayat (4 ) KUHP, dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved