Pemilu 2024
Kerap Ikut Aksi Tolak Pemilu Curang, Ini Sederet Kritik Keras Refly Harun ke Pemerintahan Jokowi
Sosok Pakar Hukum Tata Negara yang juga Jubir Timnas AMIN, Refly Harun selalu dapat sambutan luar biasa ketika menghadiri aksi tolak Pemilu curang.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Pakar Hukum Tata Negara yang juga Jubir Timnas AMIN, Refly Harun selalu mendapat sambutan luar biasa ketika menghadiri aksi tolak Pemilu curang.
Refly pun selalu diminta naik ke atas mobil komando untuk menyuarakan aspirasinya atas jalannya Pemilu 2024.
Berbagai kritik keras pun disampaikan Refly terhadap pemerintahan Joko Widodo, termasuk para penyelenggara Pemilu.
Ia pun menuding kecurangan dalam Pemilu 2024 berlangsung secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
Berikut ini TribunJakarta.com merangkum sejumlah kritik keras Refly Harun terhadap pelaksanaan Pemilu 2024;
1. Tantang IT KPU Diaudit Forensik
Saat berorasi di depan KPU RI pada Rabu (21/2/2024), Refly menantang agar IT KPU dilakukan audit secara forensik.
Sebab, ia mendapatkan informasi bahwa data dalam Sirekap sudah diisi sebelum berlangsungnya pemungutan suara.
"Yang kedua adalah kita berusaha dan kemudian sudah menyampaikan aspirasi agar KPU membuka diri terhadap kemungkinan adanya kecurangan-kecurangan dalam sistem IT-nya.
Dan sistem IT yang bekerja dengan algoritma tertentu yang memenangkan pasangan-pasangan calon tertentu menang," kata Refly.
"Karena itu algoritma itu harus dibuka. Kita harus melakukan pengecekan audit forensik terhadap sistem IT KPU. Itu yang kedua," lanjutnya.
2. Tak Percaya MK

Masih di depan KPU RI, Refly juga sempat terang-terangan tak percaya dengan Mahkamah Konstitusi (MK) ketika harus membawa dugaan kecurangan Pemilu 2024 ke lembaga tersebut.
Namun, dia menjelaskan bahwa secara aturan yang berlaku memang tak banyak cara yang bisa digunakan untuk membawa perkara dugaan kecurangan pemilu, salah satunya melalui MK.
"Tapi persoalannya, kita tidak memiliki pilihan-pilihan yang banyak. Pilihan yang bisa dilakukan adalah, salah empatnya yang seperti yang saya katakan tadi adalah ke Mahkamah Konstitusi," kata Refly.
3. Dukung Parlemen Jalanan
Kritik tak kalah keras dilontarkan Refly Harun saat berorasi di depan DPR RI pada Jumat (1/3/2024).
Refly secara tegas menyebut aksi parlemen jalanan semacam ini harus terus dilakukan sampai aspirasi mereka didengar para penguasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.