Pemilu 2024

Kerap Ikut Aksi Tolak Pemilu Curang, Ini Sederet Kritik Keras Refly Harun ke Pemerintahan Jokowi

Sosok Pakar Hukum Tata Negara yang juga Jubir Timnas AMIN, Refly Harun selalu dapat sambutan luar biasa ketika menghadiri aksi tolak Pemilu curang.

Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
Juru Bicara Timnas AMIN, Refly Harun saat ikut dalam aksi buruh pendukung Anies-Muhaimin yang menolak hasil Pemilu 2024 di depan kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2024). Sosok Pakar Hukum Tata Negara yang juga Jubir Timnas AMIN, Refly Harun selalu dapat sambutan luar biasa ketika menghadiri aksi tolak Pemilu curang. 

"Kita harus teruskan kegiatan parlemen jalanan ini. Karena ini adalah perjuangan konstitusional.

Tapi kalau gara-gara ini kita ditangkap, para pengaman tidak mengerti Undang-Undang Dasar," kata Refly.

4. Ancam Duduki DPR

Saat berorasi di depan DPR pada Selasa (5/3/2024), Refly bahkan mengancam akan mengajak massa aksi untuk masuk dan menduduki Gedung DPR.

Hal itu jika hak angket Pemilu tak digulirkan para wakil rakyat di Senayan.

"Kita berharap, bapak-bapak dan ibu-ibu di belakang (Anggota DPR), mulai menginisiasi hak angket.

Karena itulah kemudian, kita turun, kita dorong, kita support hak angket.

Kalau mereka tidak hadirkan angket, biar kita duduk di DPR, kita buat revolusi lagi, kita buat reformasi lagi," ujar Refly dari atas mobil komando.

5. Sah Makzulkan Jokowi

Dalam kesempatan itu, Refly juga menjelaskan bahwa tuntutan pemakzulan yang disuarakan mereka terhadap Presiden Joko Widodo adalah hal yang sah secara konstitusional.

"Saya sudah katakan kemarin, kita yang makzulkan Jokowi adalah aspirasi konstitusional.

Aspirasi yang bisa dipertanggung jawabkan. Karena itu, sekali lagi saya minta, teriakan makzulkan Jokowi," ujar Refly.

Menurut Refly, sebenarnya Jokowi sudah harus dimakzulkan sejak dua tahun terakhir lantaran dianggapnya sudah banyak melanggar konstitusi.

Puncaknya, ketika Jokowi secara gamblang terlibat cawe-cawe dalam pelaksanaan Pemilu 2024 untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

"Tuntutan kita adalah, sudah sejak lama, sudah setahun dan dua tahun berlaku ini, seharusnya presiden kita dimakzulkan.

Sudah terlalu banyak melanggar konstitusi. Mulai dari dugaan ijazah palsu, sampai kemudian cawe-cawe dalam pemenangan paslon tertentu," kata Refly.

6. Minta Pilpres Diulang Tanpa Prabowo-Gibran

Refly juga meminta ajang Pilpres 2024 untuk diulang dan hanya boleh diikuti oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved