Manisnya Omzet Pedagang Takjil Benhil di Hari Pertama Puasa Ramadan 1445 H

Hari puasa pertama rasanya cukup menjadi awal yang bagus bagi para pedagang takjil di pasar Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Yuda, salah satu pedagang takjil di Pasar Benhil, Jakarta Pusat. Hari puasa pertama rasanya cukup menjadi awal yang bagus bagi para pedagang takjil di pasar Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Hari puasa pertama rasanya cukup menjadi awal yang bagus bagi para pedagang takjil di pasar Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat.

Sebab, mayoritas dagangan mereka laris diserbu pembeli di hari pertama puasa Ramadan 1445 Hijriah.

Manisnya omzet penjualan takjil di hari pertama ini salah satunya dirasakan oleh Yuda, pedagang yang berjualan ayam bakar di pasar takjil Benhil.

Belum juga jam 17.00 WIB, dagangan ayamnya sudah terjual banyak.

"Alhamdulilah ramai hari pertama ini, saya bawa 100 potong ini tinggal segini (20 potong)," katanya di sela melayani pembeli, Selasa (12/3/2024).

Yuda mengatakan berjualan di pasar takjil Benhil ini meneruskan sang ayah yang telah berjualan sejak tahun 2002.

Suasana pasar Ramadan Benhil masih menjadi lokasi favorit warga untuk berbuka aneka makanan berbuka puasa, Selasa (12/3/2024).
Suasana pasar Ramadan Benhil masih menjadi lokasi favorit warga untuk berbuka aneka makanan berbuka puasa, Selasa (12/3/2024). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

"Saya nerusin bapak saya, beliau udah dari tahun 2002 dagang," katanya.

Diketahui, pedagang di pasar takjil Benhil tahun ini berjumlah 60 orang. Mayoritasnya adalah mereka yang berasal dari RW 01 Benhil.

"Kalau hari biasa saya dagang di Setiabudi tapi kalau puasa memang rutin dari dulu dagangnya di sini," tutur Yuda.

Tak hanya Yuda, Nur yang berjualan aneka macam es juga laris manis di hari pertama ini.

Sejak buka dagangan pukul 14.00 WIB, Nur telah menjual sekira 100 plastik es aneka macam ini.

Meski berbagai kebutuhan pokok untuk pembuatan es alami kenaikan, Nur memutuskan untuk tak menaikan tarif es buatannya yakni tetap Rp 5000.

"Semuanya emang pada naik, tapi saya tetap aja harganya. Gapapa untung dikit yang penting laku, kalau dinaikin takutnya malah ga ada yang pada beli," tuturnya.

Keberadaan pasar takjil Benhil yang sudah melegenda menjadi penyebab utama banyaknya warga yang berburu takjil di tempat ini.

"Karena emang di sini yang paling ramai, jadi seru aja beliny di sini sambil ngabuburit," kata Fika, salah seorang pembeli takjil di pasar Benhil.


Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved