Polisi Olah TKP Ulang di Apartemen Tempat Satu Keluarga Tewas Usai Melompat Bersamaan di Penjaringan
Polisi melakukan olah TKP ulang di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara yang menjadi lokasi satu keluarga tewas.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Polisi melakukan olah TKP ulang di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara yang menjadi lokasi empat orang satu keluarga tewas usai melompat bersama-sama pada Sabtu (9/3/2024) lalu.
Olah TKP lanjutan ini untuk semakin memperjelas kronologi keempat orang tersebut tewas dan apa motif di balik kasus ini.
Adapun olah TKP Kamis (14/3/2024) hari ini dilakukan aparat Polsek Metro Penjaringan dan Polres Metro Jakarta Utara dengan menggandeng Puslabfor Mabes Polri.
Petugas mendatangi area halaman parkir di depan lobi apartemen dan segera melakukan pengecekan terhadap titik-titik jatuhnya keempat orang itu.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian mengatakan, penyelidikan masih terus dilakukan untuk benar-benar memastikan kronologi kasus ini.
Penyelidikan juga untuk memperjelas apakah benar keempat orang itu meninggal dunia karena murni bunuh diri.
"Kita ngecek ulang lagi, posisinya, jamnya, karena dari atas kan anginnya agak kencang ya, jadi kita mau tau posisi dia loncat sampai di bawah itu seperti apa," ucap Hady.
"Apakah memang betul bunuh diri atau seperti apa, kita kan belum bisa menyimpulkan sampai sekarang," sambung dia.
Dalam olah TKP hari ini, polisi tidak lagi mengambil barang bukti apapun dari tempat kejadian.
Namun, pihak kepolisian menganalisa kondisi angin serta posisi terakhir empat orang sekeluarga itu diketahui melompat, yakni dari rooftop di atas lantai 21 Apartemen Teluk Intan.
"Tidak ada yang diambil lagi, kita hanya pra rekon saja. Saksi hanya saksi di TKP waktu kejadian, sekuriti dan orang-orang yang ngelihat kejadiannya pertama kali kemarin. Kita melibatkan Puslabfor," jelas Hady.

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari empat orang tewas usai melompat berbarengan dari rooftop lantai 21 Apartemen Teluk Intan, Sabtu sore.
Keempat orang tersebut terdiri dari ayah EA (50), ibu AEL (52), anak perempuan JL (15), dan anak laki-laki JW (13).
Berdasarkan hasil penelusuran CCTV, terlihat gelagat aneh dari sang ayah dan ibu yang mengajak kedua anaknya mengakhiri hidup bersama-sama.
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, gelagat aneh yang pertama ditunjukkan oleh sang ayah, EA.
EA terlihat merangkul dan menciumi kening istrinya AEL, anak perempuannya JL, dan anak laki-lakinya JW ketika berada di dalam lift.
"Jam 16.04 WIB, para korban ini masuk dalam lift terekam ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya," ucap Agus Ady di lokasi, Sabtu malam.
Setelahnya, sang ibu AEL juga terlihat meminta ketiga orang terdekatnya itu mengumpulkan handphone mereka masing-masing.
Handphone ketiga orang lainnya dimasukkan AEL ke dalam tasnya sebelum mereka naik lantai 21 apartemen tersebut.
"Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," ucap Agus Ady.
Agus Ady memerinci, berdasarkan penelusuran CCTV, keempat orang tersebut datang ke apartemen pada pukul 16.02 WIB.
Mereka datang dalam satu mobil yang sama, yakni Daihatsu Gran Max berwarna silver, dengan nomor polisi B 2972 BIQ.
Dua menit setelah tiba di parkiran apartemen, pada pukul 16.04 WIB empat sekeluarga itu masuk ke dalam lift.
Pada pukul 16.05 WIB, keempat orang itu keluar dari lift di lantai 21 apartemen.
Mereka lalu naik ke rooftop lantai 21 apartemen dan tercatat melompat pada pukul 16.13 WIB.
"Berdasarkan cctv, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Agus Ady.
Adapun keempat orang itu pernah menjadi penghuni apartemen tersebut selama beberapa waktu.
Keempat orang itu kemudian pindah tempat tinggal dan sudah dua tahun tak terlihat beraktivitas di apartemen tersebut.
Disclaimer
Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Kematian Misterius Bocah 8 Tahun di Kos Penjaringan, Diduga Sudah 5 Hari Tergeletak Tak Bernyawa |
![]() |
---|
5 Fakta Geger Anak 8 Tahun Tewas Tak Wajar di Penjaringan: Tercium Aroma Bau Busuk, Badan Penuh Luka |
![]() |
---|
Anak Perempuan 8 Tahun Tewas Banyak Luka di Kamar Kos Penjaringan, Keberadaan Ibunya Misterius |
![]() |
---|
Dukun Penipu Modus Gandakan Uang Ditangkap di Apartemen Kalibata, Korban Rugi Puluhan Juta Rupiah |
![]() |
---|
Kecelakaan Hari Ini di PIK: Tragedi Dini Hari Insiden Mobil Tabrakan Beruntun, 6 Kendaraan Ringsek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.