Pemilu 2024
Golkar Buka Bursa Calon Ketua Umum Jadi Pesaing Jokowi: Mulai Ketua MPR hingga Menteri
Selain Jokowi, berikut sederet nama-nama lain yang potensial menduduki jabatan Ketua Umum Golkar.
Setelah itu dia melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat dan Australia.
Usai menamatkan pendidikannya, Airlangga terjun ke dunia bisnis dan sempat menduduki posisi tinggi di sejumlah perusahaan swasta.
Pada tahun 2003, dia mulai terjun ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Golkar.
Dia pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara DPP Partai Golkar pada 2004 sampai 2009.
Airlangga lolos menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014.
Dia kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2014 sampai 2019, tetapi tidak diselesaikan karena diminta Presiden Jokowi untuk menjabat Menteri Perindustrian periode 2016-2019.
Dia kemudian terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar pada 13 Desember 2017.
Setelah itu, Airlangga kembali terpilih menjadi Ketum Partai Golkar periode 2019-2024 melalui Musyawarah Nasional dengan 559 suara.
2. Bambang Soesatyo
Nama lainnya yang masuk bursa calon ketua umum ialah Bambang Soesastyo.
Lelaki kelahiran 10 September 1962 itu adalah mantan jurnalis dan pebisnis tersebut terjun ke politik melalui Partai Golkar.
Ia adalah lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta, IM Newport Indonesia, Amerika Serikat.
Di usia yang terbilang muda, 29 tahun, Bamsoet pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah Info Bisnis.
Bambang bergabung dengan Partai Golkar sejak 1980 melalui organisasi sayap Angkatan Muda Pembaharu Indonesia (AMPI).
Karier politiknya menanjak setelah terpilih menjadi anggota DPR pada 2009.
Pada saat itu dia menjadi anggota panitia khusus kemelut dana talangan Bank Century.
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.